Dan Bersama Tupen, Kasali Berjalan Dari Timur Hingga Barat


Kemilus Tupen Jumad di Rumah Perubahan (Ist)

WEEKLYLINE.NET_Kita terlalu sering membaca tulisan Rhenald Kasali tentang perubahan- baik dalam bukunya- cHangE!, atau Harian Jawa Pos, adalah biasa. Tetapi Sang CHangE!, Rhenald Kasali menggandeng seorang petani desa untuk membawa perubahan dari Timur hingga Barat mulai dari Desa, apa yang kita pikirkan.? Luar Biasa.!

Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga, kalimat ini ternyata membawa dampak besar bagi jutaan orang di Indonesia. lahir dari pemikiran sederhana, jangan pedulikan sejuta kesalahan yang engkau lakukan dalam perjalanan sekauh ini, putar arah dan lakukan perubahan. Kalimat ini terus membekas. Tetap Membekas. Bekas menetap dalam hati. Membangun cerita dan lalu tertanam dalam pikiran dan hati banyak orang. Putar arah, tak perlu peduli seberapa banyak kesalahan itu, pesan singkat dari Rhenald Kasali lewat bukunya cHangE!, yang terbit tahun 2007 lalu.

Terbukti, sejak saat itu perusahaan-perusahaan besar dan institusi publik melakukan transformasi besar-besaran. Perubahan terus bergulir. Rhenald Kasali menjadi icon penting di balik proses transformasi negeri ini. Ia pun melanjutkan pemikiran-pemikiran tentang perubahan. Dari situ lahirlah serial buku transformasi. Dimulai dari buku Recode Your Change DNAMutasi DNA PowerhouseMyelin, dan Cracking Zone. Dia pakar manajemen pertama yang melihat bahwa emosi-emosi positif serta kepemimpinan tidak bisa dijalankan sebelum berhasil menemukan tambatan-tambatan biologis.

Itulah sebabnya, ia melakukan eksplorasi positive psychology dalam Change Management ke dalam biologi positif. Ia menemukan pentingnya peran intangibles (harta tak kelihatan) yang ditambatkan ke dalammyelin (muscle memory). Melalui studi yang dilakukan pada BUMN (Wijaya Karya), perusahaan swasta nasional (Blue Bird), dan perusahaan asing (ISS), Rhenald mengajak pelaku-pelaku usaha melakukan transformasi intangibles. Temuan ini sekaligus dipakai dunia pendidikan untuk mentransformasi pendidikan dari basis yang terlampau kognitif ke myelin–based. Selain itu, Rhenald Kasali juga menambatkan Change Management  pada DNA. Menurutnya, kepemimpinan yang efektif harus dimulai dari implantasi Change DNA dan perubahan budaya korporat yang mengakar kuat pada struktur DNA perilaku manusia dan organisasi.

Rhenald Kasali dan istrinya, Elisa, tidak berpuas diri dengan buku-buku dan karya-karya ilmiah yang mereka lahirkan. Sejak tahun 2007 mereka mulai menggerakkan perubahan sosial secara nyata. Mereka berdua mendirikan Yayasan Rumah Perubahan yang terletak tidak jauh dari kediamannya di Jati Murni-Bekasi.

Nah, di rumah perubahan inilah lahir ide Rhenald Kasali bersama Kemilus Tupen Jumad untuk membangun perubahan mulai dari desa. Memang ketertarikan Icon Perubahan-Rhenald Kasali terhadap sosok Kemilus Jumad, terpatri sejak pertama kali kegiatan penghargaan di Jakarta bulan Oktober lalu.

Apresisasi dan ketertarikan, Kasali terhadap pola dan managemen yang diterapkan oleg Tupen Jumad, dituangkan dalam beberapa tulisannya di Jawa Pos. Tak hanya demikian, Kasali lalu mengundang Tupen Jumad untuk singgah di rumah perubahaan selepas Tupen Jumad, menjadi pembicara di Festival Sobat Bumi dari Pertamina Foundation, 2 Desember 2013 lalu.
Sudah tentu. Ada secangkir kopi dan makan malam. Dari jamuan secangkir kopi ini, Rhenald Kasali lalu mendorong Tupen Jumad untuk memviruskan pola dan managemen yang dibangun Tupen Jumad bersama kelompok Tani Lewerang, ke seluruh desa di Indonesia. Desa harus berubah agar Indonesia berubah, berawal dari diskusi di Rumah Perubahan itu.

Menurut cerita Kemilus Tupen Jumad kepada Maksimus Masan Kian, Wartawan WEEKLYLINE.NET di Larantuka, 6 Desember 2013, ide dan gagasan yang dibangun bersama Rhenald Kasali itu menjadi matang. Dimulai dari Pulau Buru Seram, lalu berlanjut ke desa-desa di Papua di Ujung Timur Indoensia. Dan desa-desa Ujung Barat Indonesia, Nangroe Aceh Darusalam. Hebat nian. Sebab itu mari kita dukung.


Rhenald Kasali tentu tau benar potensi dan managemen perubahan yang menyatu secara biologis dalam diri kemilus Tupen Jumad. Karena adalah sia-sia bila seorang Rhenald Kasali mengajak orang yang tidak diyakini memiliki potensi dan managemen perubahan yang menyatu secara biologis. Ini bukan soal kebetulan tetapi jalan sudah tertulis demikian. Selain itu, komitmen kuat akan perubahan yang dimiliki oleh Tupem Jumad membuat Rhenald Kasali seperti mendapat ‘sesuatu’ diakhir tahun 2013.


Rhenald Kasali tidak meminta Tupen Jumad untuk membuat managemen perubahan baru. Justru, dia mendorong Tupen Jumad untuk teguh dan terus menularkan apa yang sudah dilakukan bersama petani di Kelompok Tani Lewerang itu. Apa yang dimiliki dan apa yang sudah dilakukan, itulah yang diviruskan kepada desa lain di seluruh Indonesia. Sederhana memang, tapi sekali lagi, luar biasa.

Mendapat dorongan dan sponsor dari Rumah Perubahan bersama Rhenald Kasali, Tupen Jumad tidak lantas menepuk dada. Juga tak mengangkat topi lalu melambaikan tangan bahwa dirinya sungguh hebat. Pasalnya, kepada WEEKLYLINE.NET, Tupen Jumad bercerita sembari memberi contoh.


Dan mengajak seluruh manusia di Indonesia untuk menutup tahun 2013 dengan cukup menanam satu pohon saja. Entah itu di halaman rumah atau di kebun, pun di halaman tempat mencari sesendok nasi. Cukup satu pohon saja, dan peliharala pohon itu sebagai ucapan selamat Tahun Baru untuk Bumi yang kita pijak kepada Langit yang kita junjung, seibarat filosofi Orang Lamaholot, Bumi dan Langit adalah Ibu dan Bapak. (sandro wangak)


LAMAHOLOT, INSPIRASI SOBAT BUMI

WEEKLYLINE-NETTampilan sederhana. Tidak banyak yang kenal termasuk semua orang Lamaholot. Tetapi dia tampil memukau. Memberi inspirasi bagi jutaan orang Indonesia. Bukan hanya soal bagaimana membangun pertanian yang mensejahterakan petani tetapi juga member inspirasi untuk generasi sobat bumi. Sungguh, dia orang Lamaholot.

Tampilan sederhana dengan bahasa yang sederhana. Rambutnya sudah agak memutih pertanda dia seorang yang bijak bestari. Bijak dalam membangun perubahan. Bestari member inspirasi. Dia orang Lamaholot, Kelahiran Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur-NTT, Kemilus Tupen Jumad.

Kemilus Kopong Jumad (pegang mic) sedang memberikan materi
Selepas mendapat penghargaan kosala Kosali tingkat nasional. Tupen Jumad terus member sihir. Sihir tentang membangun perubahan mulai dari lingkungan terkecil. Sebab, jangan bebicara perubahan dan menyebar virus bila kita sendiri tidak berpikir untuk berubah dari diri sendiri dan mulai dari lingkungan yang paling kecil. Dan ini terbukti. Dia menjadi inspirasi Indonesia, selepas merubah pola piker petani di Kabupaten Adonara melalui Kelompok Tani Lewerang.

Walau hari-hari mengurus para Petani di Kampung Halaman Adonara memaparkan materinya  dengan begitu  percaya diri pada Festival Sobat Bumi yang di gagas oleh Pertamina Foundation. Tupen Jumad mendapat kesempatan sebagai pembicara kedua dengan mengurai kisah sukses dalam menggagas Kelompok  Tani Lewowerang demi kesehjateraan bersama, Strategi yang dilakukan dalam mengajak massa bergerak produktif dalam kaitan dengan produktivitas manusia dan alam serta menguraikan peluang untuk menggerakan masyarakat atau kelompok Tani untuk ikut serta dalam Gerakan Menanam Pohon.

Kegiatan Talkshow Gerakan Menabung Pohon terlaksana pada senin 02 Desember 2013 pkl 10.15 – 12.00 WIB, bertempat di Lantai M Gedung Pertamina Pusat, Jalan Medan Merdeka Timur 1A Jakarta 10110 dengan tema Sehjatera Bersama Alam.Pada acara ini dihadiri oleh 600 peserta yang terdiri dari Pegawai Pertamina, Relawan Gerakan Menabung Pohon, Mahasiswa S1 Penerima beasiswa Pertamina Foundation, dan umum.

Tujuan dari Kegiatan Festival Sobat Bumi ini adalah merupakan bagian dari Rangkaian HUT Pertamina ke -58, Deklarasi Sobat Bumi, Deklarasi Nasional Pembentukan Karakter Generasi Sobat Bumi, menginformasikan pencapaian green action yang telah dilakukan pertamina dan memamerkan kegiatan yang sudah dilakukan oleh Pertamina.

“Kegiatan ini lalu melahirkan deklarasi gerakan menanam pohon sebagai tanggungjawab semua manusia sebagai penghuni bumi. Menanam pohon adalah salah satu tindakan positif yang dilakukan dalam membangun keselarasan antara Manusia dan Alam. Manusia tidak hanya mengambil manfaat dari alam (dari segi ekonomi) namun manusia juga harus menjaga lingkungannya. Karena seringkali pemanfaatan alam secara ekonomi tidak dibarengi dengan pelestariannya. menjadi Penting adalah bagaimana melakukan aksi-aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesadaran dalam melestarikan alam,” ungkap Tupen Jumad
Kepada WEEKLYLINE.NET, 6 Desember 2013 di Larantuka selepas kembali dari Jakarta pada hari yang sama, Tupen Jumad menceritakan, kesannya selama berada di Jakarta dalam acara yang Ia lewati. Ada rasa bangga sebagai Anak Lamaholot mendapat kesempatan berbagi di tingkat Nasional.

Kemilus Tupen Jumad duduk bersama pembicara nasipnal lainnya sebut saja Edhi Sandra dari Esha Flora dan Dewi Hutabarat dari Executive Director AKSI UI.

Ketua Kelompok Tani Lewowerang (KTL) Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur ini setelah mendapat penghargaan tingkat Nasional dari kusala Swadaya Pada Oktober lalu, merasa memiliki tanggungjawab untuk meneruskan perjuangannya selepas mewabahviruskan Gerakan Menabung Pohon sebagai bagian dari  acara Festival Sobat Bumi.  

Festival ini diselenggarakan oleh Pertamina Foundation sebuah organisasi Nirlaba yang didirikan oleh PT. Pertamina (Persero). Pertamina Foundation bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Fokus dalam bidang pendidikan dan Lingkungan Hidup, kegiatan festival ini diselenggarakan di Jakarta, 2 Desember 2013 lalu. (Maksimus Masan Kian)

AGAR TAK SALAH PILIH

Weeklyline.net :Pemerintah Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur tidak ingin masyarakatnya salah memilih dalam hajatan Pemilu legislatif pada 9 april 2014 mendatang.

 Hal ini ditunjukan dengan kesediaan Pemerintah desa mefasilitasi dialog antara Warga dengan para calon Anggota DPRD Periode 2014-2019 yang ada dalam Desa Tuwagoetobi di halaman umum Basa Oron Tewa dusun Lewowerang Rabu, 04 desember 2013 .

 Audaktus Lawe Ama, Kepala Desa Tuwagoetobi pada acara pembukaan Dialog Bersama Para Caleg Asal Desa Tuwagoetobi-Honihama mengatakan, Sebagai Pemerintah Desa, Ia tidak ingin warganya salah memilih atau memilih orang yang tidak Ia kenal secara baik.
“Oleh karena itu, forum Dialog bersama Warga harus dibangun dalam menyamakan presepsi sehingga kemudian jangan sampai ada perpecahan diantara warga akibat beda pilihan. Persatuan dan kesatuan antara sesama di dalam desa juga harus tetap dipelihara,” Ungkap Audaktus.

Dialog Warga bersama para calon legislatif Desa Tuwagoetobi, dihadiri oleh kurang lebih 300 orang, terdiri dari tiga orang calon Legislatif asal Desa Tuwagoetobi, Pemerintah Desa Tuwagoetobi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, juga kelompok-kelompok Muda yang ada di Desa Tuwagoetobi dan Desa Riangduli yang merupakan Desa Tetangga.

Tiga calon Legislatif yang hadir masing- masing dari tiga partai yang berbeda, diantaranya Thomas Tuwa dari Partai Hanura, Kadir Lado Rua dari PKS dan Jhon Rou Boli dari Partai PKPI.

Ketiganya berasal dari daerah Pemilihan 4 meliputi Kecamatan Adonara Timur, Klubagolit, Adonara, Witihama, dan Kecamatan Ile Boleng. Masing-masing Calon Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur asal Desa Tuwagoetobi dihadapan Warga secara berturut turut menyampaikan niat, pikiran dan harapan-harapan kepada warga atas keputusan memilih terlibat dalam suksesi Pemilu Legislatif mendatang.

Thomas Tuwa yang diusung oleh Partai Hanura mendapat kesempatan pertama untuk berbicara, beliau mengatakan bahwa niat maju menjadi Anggota DPRD Flores Timur karena berangkat dari keprihatinan terhadap keadaan di Lewotanah dimana hingga saat ini, Birokrat yang berasal dari Honihama yang duduk di Pemerintahan hampir – hampir tidak ada.

Bahwa di Dewan nanti bukan hanya bisa memegang mike tetapi lebih dari itu harus memiliki kepribadian dan mental yang baik. Thomas Tuwa yang adalah pensiunan Guru juga pernah menjadi Pengawas Sekolah Dasar ini menyampaikan bahwa apabila masyarakat Tuwagoetobi menilai saya baik dengan karir saya selama ini maka pilihlah saya, sebagai jalan untuk kita semua, tetapi sebaliknya apabilah karya saya selama ini untuk Lewotanah kurang berkenan maka pilihlah dia atau mereka yang juga untuk jalan kita bersama.

Bersama Partai Hanura dan Kekuatan Lewotana, menjadi semangat untuk maju menjadi Calon Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur.

Pembicara kedua Kadir Lado Rua Caleg dari partai PKS menyampaikan niatnya, Ia Maju menjadi Caleg DPRD Flores Timur karena ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Tuwagoetobi yang selama ini tidak diperjuangkan karena memang kita tidak memiliki Anggota DPRD dari Desa kita.

Lado Rua siap memperjuangkan aspirasi Masyarakat yang dibangun lewat musrembangdes yang mungkin hingga sekarang belum terakomodir. Lanjut Kadir bahwa Dengan relasi dan hubungan kerjanya sekarang dimana Ia pernah menjadi Anggota KPU Jakarta Utara, pernah juga menjadi Ketua Panwaslu Ia bisa membangun lobi pada tingkat provinsi atau Nasional demi pembangunan di Lewotanah.

“Saya yang selama ini bekerja di luar mencalon diri menjadi Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur dengan satu motto “balik Lewo Kaan Holo Koda Kiri Inak Amak Mio,” tegas Lado Rua.

Menutup Pembicaraanya dengan mengajak seluruh Masyarakat Desa Tuwagoetobi untuk pada tanggal sembilan april nanti memilih Nomor sembilan partai Keadilan Sejahtera.

Sementara itu Calon Legislatif yang mendapat kesempatan berbicara terakhir adalah Jhon Rou Boli. Beliau diawal Pembicaraanya mengambarkan kilas balik perhelatan politik yang Ia lalui pada periode lalu di tahun 2009 dimana selisih suara yang Ia miliki tipis dengan kandidat yang kemudian menang menjadi Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur periode sekarang.
“Saya optimis masih mendapat dukungan dari masyarakat. Saya untuk kali yang kedua maju menjadi anggota DPRD berangkat dari sebuah niat tulus untuk gelekat. Saya memahami sungguh trifungsi DPRD dan peran pada setiap Komisi yang ada pada lembaga DPRD,” ungkap John Rou.

Lanjut Jhon mengatakan bahwa, jika Ia terpilih hal yang paling urgen yang akan dilakukan adalah memberantas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Jhon Rou yang mengaku belum memiliki Tim Sukses ini berpesan kepada seluruh warga untuk jangan memilih orang yang rajin beribadat tetapi di belakangnya adalah pencuri, jangan pilih orang karena mendapatkan uang darinya, juga jangan pilih orang yang berpenampilan mewah, tetapi pilihlah figur yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Rou Boli menutup pembicaraanya dengan berpesan pilihlah orang yang dalam partainya saat ini tidak punya Calon Incumbent karena lebih memberikan harapan. Melalui Forum Dialog Warga dengan para calon legislatif Desa Tuwagoetobi, yang berlangsung dari Pagi pkl 09.00- 13.30 menghasilkan sebuah benang merah yakni alam Demokrasi setiap orang memiliki hak asasi untuk dipilih dan memilih, juga kepada siapa Ia harus memilih.

Oleh karena itu, siapapun menjadi pilihan warga, itulah pilihan hati Nuraninya. Pilihan warga tidak boleh dihasilkan dari sebuah paksaan. Semua Warga bebas memilih siapa yang menjadi Pilihannya. Siapapun yangb terpilih, Semua kita tetap bersatu dan tetap bekerja sama antara satu dengan yang lain sebagai sesama saudara dalam membangun.

Salah satu tokoh muda asal Desa Tuwagoetobi Vinsensius Pati saat dimintai komentar oleh WEEKLYLINE.NET atas kegiatan tersebut, mengaku kegiatan ini sungguh bermanfaat sebagai bagian dari pencerdasan politik buat kami warga kecil dengan pemahaman politik yang terbatas.

Kegiatan seperti ini untuk Wilayah Witihama menjadi yang pertama. Vinsen Pati mengungkapkan bahwa selama ini kita berpartisipasi dan menyumbangkan suara memenangkan orang dari luar Desa kita.

Oleh karena itu harapannya, kali ini semoga dengan kekompakan yang terbangun bisa membuahkan kemenangan untuk Desa Tuwagoetobi demi memperjuangkan aspirasi masyarakat. (Maksimus Masan Kian)

INI ATURAN BARU KENAIKAN PANGKAT UNTUK GURU


Ruangan Guru SMA Negeri 1 Larantuka (ist)
WEEKLYLINE.NET_Untuk Guru yang ingin mengajukan permohonan kenaikan pangkat dari golongan III/A ke III/B periode April tahun 2014 sudah harus menggunakan aturan baru tentang petunjuk permohonan kenaikan pangkat dan Golongan.
Untuk Kabupaten Flores Timur terkait aturan Baru yang mengatur tentang prosedur pengajuan kenaikan pangkat belum disosialisasikan, sehingga untuk golongan III/a ke atas belum dibuka pelayanan untuk permohonan berkas kenaikan pangkat karena didalam aturan baru diwajibkan guru bergolongan III/a Untuk naik pangkat ke golongan III/b minimal harus menulis satu karya Ilmiah dan memiliki berkas penilaian kinerja yang dibuat oleh Kepala sekolah di masing masing sekolah.
Penjelasan ini diterima oleh WEEKLYLINE.NET, 22 November 2013 di Kantor Dinas PPO Flotim, dari Petrus Duli Pegawai di Bidang Kepegawaian Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga (PPO) Kabupaten Flores Timur.
Dari Dinas PPO Kabupaten Flores Timur sendiri, hingga kini belum memberikan bimbingan Teknis (Bimtek) Kepada para Kepala Sekolah berkaitan dengan bagaimana membuat penilaian kinerja terhadap Guru sehingga memang kami belum melayani pengajuan berkas untuk kenaikan pangkat dari Golongan III/a keatas.
“Sementara Golongan II tetap menggunakan aturan yang lama,” ungkap Petrus. Peraturan baru yang mengatur kenaikan pangkat jabatan fungsional guru (guru dan kepala sekolah) telah terbit dan ditetapkan berdasar Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No. 16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Aturan baru Angka Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru ini, sudah berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 kemarin, dimana untuk kenaikan pangkat jabatan Fungsional Guru serendah-rendahnya Golongan III/b diwajibkan membuat Karya Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan yang nilai angka kreditnya disesuaikan.
Beberapa hal yang harusnya diperhatikan dalam kaitan dengan permohonan kenaikan pangkat berdasarkan regulasi baru yang diberlakukan diantaranya meliputi: Golongan III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit. Golongan III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 4 angka kredit.
Golongan III/c ke III/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 6 angka kredit.
Golongan III/d ke IV/a wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.
Golongan IV/a ke IV/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit.
Golongan IV/b ke IV/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 12 angka kredit (dan harus presentasi di depan tim penilai).
Golongan IV/c ke IV/d wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka kredit. Dan, golongan IV/d ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20 angka kredit.
Maria Herlina Guru di SDK Larantuka V yang dihubungi WEEKLYLINE.NET menceritrakan bahwa, Ia sendiri Tanggal Mulai Tugas (TMT) sebagai CPNSD di Kabupaten Flores Timur, terhitung sejak 01 Januari 2010 sementara tanggal Mulai Tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 2011.
Harusnya, tanggal jatuh tempo untuk pengusulan berkas untuk kenaikan pangkat, dari golongan III/a ke III/b sudah mulai dibuka pelayanan pada bulan November tahun ini, untuk mendapatkan surat Keputusan (SK) baru dengan pangkat Golongan III/b pada periode april 2014. Tetapi hingga kini belum juga ada tanda tanda kejelasan Informasi tentang pengajuan kenaikan pangkat untuk periode april tahun 2014 dari Dinas PPO Kabupaten Flores Timur.
“Sedikitnya, saya merasa kecewa dan menilai Dinas PPO Kabupaten Flores Timur sebagai lembaga teknis dalam menangani hal ini terkesan lambat. Hasil komunikasi kami dengan teman-teman seangkatan PNS di beberapa daerah lain justru sudah terima SK dengan golongan III/b kami diangkat sama-sama tetapi mereka lebih dulu mendapat SK dengan pangkat baru,” ungkap Herlina.
Ini patut dipertanyakan ungkap Ibu Maria Herlina. Saya berharap semoga segera mungkin diadakan sosialisasi dan bimtek berkaitan dengan aturan baru yang ada, sehingga kita jangan dirugikan dengan keterlambatan pengajuan kenaikan pangkat kita. karna ini, Demi masa depan kami ungkap Herlin sapaan ibu Maria Herlina kepada WEEKLYLINE.NET(Maksimus Masan Kian)

Tak Satu Manusiapun Bisa Bantah, Termasuk Ramly Bapa Laot


 
Ramly Bapa Alot                                       Kornelis Kopon Basa
WEEKLYLINE.NET_Setelah melakukan aksi demo terkait dana tunjangan profesi guru dengan melakukan analisa data dan WEEKLYLINE.NET memuat data secara lengkap, Gerakan Rakyat Anti Korupsi Flores Timur-GERTAK, ditantang Kepala Dinas PPKAD Flotim. Jawabannya, siapa takut?

GERTAK dalam gerakan dan aksinya mendukung nasib guru dengan Membedah Indikasi Penggelembungan Pajak Tunjangan Profesi Guru Kab. Flotim Tahun 2012, terus menggelinding. Setelah melakukan demonstrasi, menganalisa data dan membeberkan data ke public, WEEKLYLINE.NET memuat data itu secara lengkap, Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Flotim, memberikan tantangan kepada GERTAK untuk beradu argument dan menyandingkan data pembanding.


Terkait tantangan itu, GERTAK Flotim yang diwakili oleh Kornelis Basa Kopon, Kepala Divisi Analisis Pengembangan Data dan Informasi, malah santai menjawab, siapa takut.?? Bahkan Basa Kopon menegaskan kembali bahwa semua realis data dan informasi yang dipaparkan ke publik adalah hasil analisis yang dibedah berdasarkan data awal yang disampaikan oleh Dinas PPO Kabupaten Flores Timur. 

“Pertanggungjawaban hasil analisis data dengan informasi yang dipaparkan adalah ilmiah, tidak ada yang dikarang dan disulap sehingga pihak mana saja yang mempertanyakan atau membantah data dan informasi yang dipaparkan, GERTAK Flotim selalu siap mempertanggungjawabkannya,” tegas Basa Kopon.
Bahwa, ungkap Basa Kopon, pajak penghasilan yang dikenakan kepada guru penerima Tunjangan Profesi (TP) ada dua kelompok. Kelompok pertama guru dengan pangkat golongan IV dengan pajak penghasilan 15% dan kelompok kedua guru dengan pangkat golongan III dengan pajak penghasilan 5%.

Sesuai dengan data yang disampaikan oleh Dinas PPO Kabupaten Flotim, besar nominal dana TP guru yang sudah direalisasikan selama tiga triwulan adalah Rp. 28.625.285.760 dipotong pajak Rp. 3.648.781.278, dari data itu diketahui persentase pajak rata-rata yang dikenakan pada guru penerima TP adalah 12,75%.

Analisis matematik menjawab, untuk mendapatkan akumulasi persentase rata-rata pajak 12,75% dari 870 orang guru penerima Tunjangan Profesi harus 674 orang bergolongan IV dan 196 orang bergolongan tiga, jika tidak demikian maka angka persentase yang disebutkan tidak akan tercapai. Dalam kalimat lain dapat dikatakan rata-rata guru penerima TP adalah bergolongan IV, pada hal realitas di lapangan berkata lain. Bagaimana menjelaskan fakta itu? Benarkah demikian?

Menurutnya, Ramly Bapa Laot, sebagai Kadis PPKAD Kabupaten Flotim boleh membantah dan tidak menerima data yang disampaikan oleh GERTAK Flotim bahwa jumlah guru penerima TP berpangkat golongan IV di tahun 2012 tidak hanya 67 orang.

Pertanyaannya berapa jumlah guru penerima TP yang berpangkat golongan empat di tahun 2012 ? Jawaban matematiknya harus 674 orang guru yang berpangkat golongan IV sisanya 196 orang bergolongan III.

“Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa membantahnya, karena itu adalah jawaban matematik sehingga akumulasi rata-rata pajak bisa mencapai 12,75% seperti yang disosialisasikan Dinas PPO Kabupaten Flotim. Buat Gertak Flotim ini fakta yang mengagetkan, sulit diterima oleh akal sehat karena fakta di lapangan menunjukan bahwa rata-rata guru penerima TP adalah bergolongan tiga,” ungkapnya.

GERTAK Flotim memahami bahwa semua orang berhak membantah dan memberikan klarifikasi atas data dan informasi yang dipaparkan, akan tetapi yang dipaparkan oleh GERTAK Flotim adalah data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data maka para pihak yang hendak membantah atau memberikan klarifikasi tolong memberikan data yang akurat dengan paparan analisis matematik yang bisa diterima.

Jangan hanya mengatakan GERTAK Flotim menganalisis secara sepihak, data yang dipaparkan itu tidak benar dan menantang untuk membedah kasus ini untuk membuktikan dugaan penggelembungan.

Jika benar semua pihak ingin menyelesaikan persoalan ini agar tidak ada lagi polemik yang berkepanjangan yang bisa membuat anak Lewo Tanah saling tuding dan menelanjangi, solusinya sangant sederhana.
Hanya dengan mendefenisikan siapa saja 870 guru penerima TP pada triwulan pertama disertakan dengan besaran gaji pokoknya, demikian juga triwulan kedua dan ketiga, maka kita hanya butuhkan waktu satu atau dua jam menghitung dan dapat jawaban pasti. 

Semuanya menjadi terang benderang, tidak ada lagi tanya dengan nada sumbang, tidak lagi saling tuding, semua anak Lewo Tanah berkonsentrasi pada bidang kerjanya masing-masing dalam kebersamaan Olah Gelekat.(Maksi Masan Kian)

AIR DIMANAKAH ENGKAU.???




WEEKLYLINE.NET_ Karena kekeringan air warga harus mengeluarkan uang sedikitnya delapan ratus ribu rupiah sebulan. 
 Air dimanakah engkau?

Dua bulan sudah berlalu. Sejak bulan Oktober sampai November, warga Kota Larantuka yang digelar Kota Reinha di Ujung Timur Pulau Flores, begitu kesulitan mendapat air berish. Air bersih yang biasa di pasok PDAM Kabupaten Flores Timur kering. Warga pun mengeluh. Air kering, PDAM tenang-tenang saja.
Terhitung satu bulan sudah untuk beberapa titik di wilayah Kota Larantuka tidak mendapatkan pelayanan air bersih yang dikelolah oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten Flores Timur.

Air yang biasanya keluar sekali dalam seminggu, untuk dua bulan terakhir ini memang sungguh menyiksa warga sebagai pelanggan. Warga kesulitan atas kondisi ini, karena  Air  merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari–hari.

Sementara, untuk ukuran kota Larantuka, mendapat  sumber air bersih lain selain dari PDAM Flores Timur memang sungguh sulit dan harus mengeluarkan kocek yang tidak murah.

Beberapa wilayah yang mengalami kekeringan luar biasa adalah pada pemukiman penduduk di jalur jalan tiga mulai dari kecamatan Puken Tobi Wangi Bao hingga sampai ke Kelurahan Weri. Untuk Jalur Jalan Bawah di Kota Larantuka, masih terbantu dengan sumber air dari galian sumur warga yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari pantai.

Fransiskus Okto, kepada WEEKLYLINE.NET, 30 November 2013 salah satu pelanggan Air Minum PDAM Flotim di kelurahan Sarotari Tengah pun hanya mengeluh dan mengurut dada. Bahwa Kelangkaan Air di Flotim sebenarnya diakibatkan oleh managemen perusahan yang belum optimal. Sebenarnya air tidak susah,  tetapi petugas tidak terlalu memperhatikan apa keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pelanggan untuk kemudian bisa mencari alternatif solusi untuk perbaikan pelayanan.

“Air Kita bayar mahal. Kami untuk satu bulan bisa banyar hingga seratus Ribu Rupiah. Tapi itu untuk membayar air yang hanya keluar kurang lebih 4 atau 5 kali dalam sebulan. Bila kondisi seperti ini saat akhir bulan petugas dating menagih uang, kami harus bayar apa..?” keluh Fransiskus.

Lanjut Frans, untuk mengatyasi persoalan ini beberapa warga terpaksa membeli dari air tangkli untuk ditampung pada bak penampungan. Tetapi sungguh, air yang dijual itu sungguh mahal. Satu tangki ukuran 5000 liter masyarakat harus merogo kocek sebesar 300 ribu. itupun tidak mencukupi kebutuhan sebulan. Satu bulan bias membeli air yang dijual mobil tangki sebanyak tiga kali.

Warga lain yang tingal di Kelurahan Gege d an tidak mau namanya, juga berpendapat sama. Larantuka kehabisan air seperti saat ini bukan karena sumber iar tidak ada atau debit air menurun tetapi karena managemen pengelolaan yang tidak baik.

 “Kelangkaan Air Minum di Flores Timur karena managemen Perusahan yang belum dikelolah secara baik. Pelayanan air Minum di Flores Timur ada unsur ketidakadilan dimana pada wilayah–wilayah tertentu keluarnya lancar sementara di wilayah tertentu sangat jarang, bahkan tidak dilayani. Padahal itu jalur PDAM,” ungkapnya.

Selain itu,  pada wilayah tertentu yang kebetulan keluarga atau kenalan dengan petugas PAM yang sering membuka dan menutup jalur air, diwilayah itu juga air biasanya lancar.
Kami disini air sudah kering total, semua penampung sudah habis karena sudah satu bulan ini air tidak keluar. Setiap empat hari sekali kami harus mencari keluarga pada wilayah yang lancar airnya untuk mencuci pakaian. Sementara untuk minum kami bisa beli air Galon. Kami juga terpaksa harus menggunakan jasa pelayanan air yang dijual satu drum dengan harga duabelas ribu rupiah yang biasa dimuat dengan menggunakan mobil picup dari rumah ke rumah yang membutuhkan air,” jelasnya.
Harapan kami untuk PDAM Flores Timur dan juga untuk Pemerintah Kabupaten Flores Timur, kiranya kebutuhan air yang adalah kebutuhan dasar masyarakat semoga cepat ditanggapi dan bisa ada jalan keluar mengatasi kesulitan ini. (Maksimus Masan Kian)

SETIA PADA PERINGKAT BUNTUT

( Refleksi Realita Pendidikan NTT)
Oleh
Maksimus Masan Kian,S.Pd
HASIL ujian nasional SMA/SMK seluruh Indonesia sudah diumumkan . Untuk empat tahun berturut-turut, NTT setia menempati urutan 33 dari 33 provinsi di Indonesia. NTT mendapat  sapaan Juru kunci karena di provinsi NTT tercatat angka ketidaklulusan tertinggi untuk seluruh Indonesia.Kondisi ini sungguh – sunguh memprihatinkan, Seolah-olah kegagalan menjadi tradisi NTT.Posisi sebagai juru kunci pada  hasil Ujian Nasional  merupakan momok dalam dunia pendidikan NTT. Benar bahwa  ada peningkatan tahun ini, namun persentase ketidaklulusan sebesar 5.50 persen atau 1.994 siswa yang tidak lulus dari 36.228 peserta seluruhnya,merupakan suatu prestasi yang tidak perlu terlalu dini dibanggakan.
Sebuah Pertanyaan reflektif, Ada apa dengan pendidikan NTT?
Persoalan  Pendidikan NTT
Persentase kelulusan yang rendah, kualitas lulusan yang meragukan, hilangnya semangat belajar, Siswa  malas datang ke sekolah karena hilangnya motivasi,Guru malas mengembangkan diri dalam mendesain metode – metode pembelajaean yang menarik, Sarana Prasarana disekolah  tidak menunjang, Sumber buku yang minim, Ketiadaan perpustakaan disekolah, gaji guru –guru honor dibawah upah minimal adalah gambaran wajah buram pendidikan NTT dewasa ini.Sebelum terlambat baiklah segenap  komponen yang terkait dalam dunia pendidikan, coba membangun komunikasi yang intens untuk  mencari strategi pemecahan kondisi pendidikan kita sekarang. Radikalisasi Pendidikan adalah bahasa yang harus berani direalisasikan dalam membuat perubahan wajah pendidikan di NTT.  
Secara umum ada beberapa hal utama yang menjadi faktor penyebab keterpurukan pendidikan di NTT .
Pertama Dinas  pendidikan
Dinas pendidikan sebagai lembaganya Pemerintah belum mampu menghasilkan program atau kebijakan yang pro peningkatan kualitas pendidikan, terbukti disekian sekolah harus bertahan dengan kondisi fisik sekolah yang tidak memadai, fasilitas sekolah yang terbatas, sumber - sumber buku pelajaran yang tidak tersedia, dan sekian problem lain yang belum mampu terbaca dengan baik oleh Dinas Pendidikan. Mestinya, Dinas Pendidikan  bisa  merencanakan penggunaan anggaran pendidikan secara tepat sesuai dengan kebutuhan disekolah,  Pengadaan  fasilitas yang dibutuhkan oleh sekolah, Melakukan kunjungan dan mendata aspirasi dari sekolah terkait kekurangan – kekurangan disekolah, kemudian mampu mencari jalan keluar dalam memecahkan masalah yang ditemukan sedini mungkin. Singkatnya bahwa kebijakan – kebijakan yang ditempuh oleh Dinas Pendidikan, harus menjadi  solusi dalam Mendongkrak kualitas pendidikan didaerah.

Kedua Guru
Disekolah sekolah masih  banyak ditemukan  guru yang  tidak berlatar belakang Pendidikan hanya karna mengatongi Akta Mengajar (Akta IV) maka mendapat kelayakan berdiri didepan kelas, Aut put guru yang berasal dari Universitas Terbuka (UT) semakin menambah daftar guru yang kurang berkualitas.Selain itu banyak guru yang berijazah SMA masih ada yang mengajar di sekolah SMA, Guru tamatan sarjana Ekonomi harus mengiakan mengajar mata pelajaran IPA, dengan mengenal satu istilah klasik “Tiada akar Rotanpun Jadi” ini kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Dengan gambaran kondisi seperti ini, Guru yang adalah aktor utama dalam pembelajaran disekolah  harus terus berbenah,  guru harus Jelih dalam  memilih metode belajar dimana harus disesuaikan dengan karakter anak dan juga karakter materi itu sendiri, Guru harus Memiliki sumber – sumber buku yang memadai yang mendukung kemudahan dalam  menyiapkan materi pembelajaran, perangkat pembelajaran yang harus disiapkan secara baik, menciptakan rasa senang dan bersahabat dengan  siswa saat belajar, memiliki orentasi pembelajaran yang jelas, Bahan ajar yang menarik dan harus bisa bertangungjawab dalam setiap proses pembelajaran sampai tuntas.Selain itu Perguruan tinggi juga harus mampu mendesain model pembelajaran kepada mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan metode dan cara – cara yang mampu menghasilkan calon guru yang handal dan menguasai pengetahuan dan kecakapan sebagai seorang guru.Pemerintah perlu tegas dalam penertiban universitas terbuka yang sedang marak menjadi pilihan jalan pintas dalam memperoleh gelar sarjana prematur.

Ketiga Orang Tua Siswa
Orang tua sebagai peletak dasar pengetahuan serta akhlak anak harusnya tetap terus menjaga perkembangan anak sampai pada usia sekolah.Orang tua siswa kadang dengan enteng mengatakan bahwa pembetukan karakter siswa serta penanaman ilmu pengetahuan kepada siswa adalah mutlak tangungjawab sekolah (Baca:Guru). Sebuah pernyataan yang secara tidak langsung telah melegitimasi penuh kepada guru disekolah dalam tangungjawab nasip masa depan anak. Beberapa Contoh sederhana dalam kaitan dengan tidak adannya tangungjawab orang tua dalam mendampingi anak belajar misalnnya, Saat Guru memberikan tugas rumah kepada siswa, jarang sekali orang tua dirumah menyempatkan diri untuk sekedar bertanya kepada siswa tentang ada tidak tugas rumah yang diberikan oleh guru, Catatan lengkap atau tidak, berapa nilai yang telah diperoleh, dan beberapa contoh lain yang sebenarnnya  menjadi porsinya orang tua dalam mendampingi anak belajar.
Keempat Siswa
Banyak siswa yang gagal dalam belajar karena tidak memiliki motivasi yang kuat  untuk belajar. Siswa hampir tidak memahami  manfaat dan kegunaan  dari belajar.  motivasi dan kebiasaan belajar siswa NTT  masih sangat rendah jika dibandingkan dengan anak – anak didaerah lain . Pada jam sekolah banyak siswa SMA  yang  berseragam keliling ditengah pasar, nongkrong dipertokoan dan pelabuhan, dan masih banyak contoh riil kebiasaan anak – anak kita yang senangnya bebas tanpa merasa rugi meninggalkan sekolah, meninggalkan jam pelajaran dan meninggalkan hal – hal lain  yang lebih bernilai positif bagi masa depannya.
Dampak dari Kurangnya waktu belajar para siswa mengakibatkan tidak banyak ilmu yang diperoleh dan banyak nasehat dari guru yang begitu saja terlewatkan. ini akan membentuk siswa yang berpengetahuan dangkal dan berakhlak buruk.Kalau sudah seperti ini maka dimasyarakat sering membuat onar, disekolah sering bermasalah, sering membolos, dan pada kondisi yang mengharuskan untuk berkompetisi secara Nasional (Menghadapi UN) dengan anak – anak pada sekolah didaerah  lain, jelas kita akan amat sangat terpuruk. Ketekunan siswa,keseriusan serta motivasi yang kuat adalah modal meraih sukses.Sukses dalam belajar, sukses dalam menghadapi Ujian baik secara sekolah atau secara nasional, dan sukses untuk masa depan.

Kita tentu tidak terus berpolemik seputar sekian faktor yang mungkin menjadi kendala dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah kita,Tetapi baiklah pada titik ini, semua komponen yang berperan pada dunia pendidikan harus lebih terbuka dalam mengevaluasi diri dan berusaha mencari alternatif pemecahan problem secara cepat dan tepat.Karena tanpa kita sadari Pendidikan kita di NTT semakin terpuruk.Terpuruknya dunia pendidikan kita secara tidak langsung akan menutup jalan bagi generasi muda kita dalam berkompetisi dilevel nasional. Mari memulainya dengan membangun kekompakan antar komponen Pendidikan mulai dari Dinas Pendidikan, Guru, Orang tua/ wali, dan siswa sendiri.Satukan tekad dan semangat yang ada, Raih perubahan dan berusaha mengikis keterpurukan pendidikan kita di NTT *(Diekspos pada Koran Lokal Mingguan SENAYAN Edisi III /Mei/ 2012 hal 6-7)
















CONTOH USUL DUPAK THN 2013

CONTOH USUL DUPAK THN 2013


CONTOH USUL DUPAK THN 2013
Nomor             : Istimewa                                                             Larantuka 20 November 2013 
Lampiran         : 3 gabung/ Rangkap
Perihal             : DUPAK. An.Maksimus Masan Kian,S.Pd
 NIP                : 198601092010011019
   Yth. TIM Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru
 Kabupaten Flores Timur
di-
                                         Larantuka
     Dengan hormat,
Dengan telah terpenuhinya persyaratan masa kerja maupun administrasi sebagai mana yang diatur dalam Permengpan@RB RI nomor : 16 tahun 2009, tanggal 10 November 2009 Perihal Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya,SKB Kemendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; maka kami usulkan saudara :
1. N A M A                                         : Maksimus Masan Kian S.Pd.
 2. N I P / Nomor seri karpeg : 198601092010 0101019. / Q 040089
 3. NUPTK                                          : 3441764666110022
 4. Tempat dan Tanggal Lahir : Honihama, 09 Januari 1986
 5. Jenis Kelamin                     : Laki - Laki
 6. Pendidikan terakhir            : S1 Pendidikan Biologi
 7. Pangkat/Gol/Ruang / TMT : Penata Muda / III/a. / 01-01-2010.
 8. Jabatan Guru / TMT             : Penata Muda / 01-12-2011.
 9. Masa Kerja golongan Lama : 01 Tahun 11 bulan.
                        Masa Kerja Baru : 02 Tahun 6 Bulan
 10. Jenis Guru                        : Guru Mata Pelajaran
 11.Tugas                                             : Mengajar Mata Pelajaran Biologi
 12. Tempat Tugas                   :SMPS Katolik Pati Beda Lewokluok
 13. Alamat Rumah                 : Lingkungan Kota Rowido RT/RW: 038/08
Untuk mendapatkan PAK bagi penetapan kenaikan pangkat berikutnya bagi Yang bersangkutan.
                        Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sertakan :
BAGIAN PERTAMA : TMT : 01-12-2011 s.d 01-06-2014 (5  semester)
1. Lamp.I dan II Permenpan 84 tahun 1993 berikut lampiran bukti fisiknya.
 2. FC.syah PAK lama ,
 3. FC.Surat keputusan Pangkat Terakhir serta
 4. FC Syah Ijazah/Akte plus transkrip nilai (lama dan baru bila ada).
 5. FC Piagam/ Surat Ketarangan Penataran/Diklat dan
 6. SK. Pembagian Tugas Guru Tahun ajaran 2009/2010 sd th 2012/2013;
 7. SK.Pelaksana Kegiatan Ekstra Kurikuler.
 8. SK Pelaksana tugas tambahan lain di sekolah.
 9. FC. Syah kartu Anggota/Surat Keputusan sebagai Pengurus Organisasi Profesi keguruan  atau surat keterangan sebagai Anggota Orgnisasi Profesi keguruan.
 10. FC.Syah piagam/ keterangan keiikutsertaan dalam seminar/lokakarya dll.
 11. FC.Syah Piagam penghargaan.
 ( 1 s.d 11 rangkap 3 )
Demikian , untuk mendapat pelaksanaan sebagaimana mestinya,terimakasih.
                                                                                                                        Kepala
                                                                                          SMPS Katolik Pati Beda Lewokluok

        Fransiskus X. D. Kumanireng, S.Pd
        NIP: -

Tembusan
disampaikan dengan Hormat kepada ;
 1....................................................
 2....................................................
 3....................................................


Laman

Kategori

Pengunjung

Kategori