Kekuatan Jurnalisme Warga
Oleh Dion DB Putra
Editor
Surat Kabar Harian Pos Kupang
Aktivitas citizen
journalism kurang lebih sama dengan jurnalisme umumnya. Jurnalisme warga
merupakan aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga masyarakat biasa (bukan
wartawan) dalam mengumpulkan, mengalisa, mengolah serta melaporkan fakta dan
data kepada publik. Publikasi hasil karya pewarta warga
bisa melalui media massa umum, blog
atau sosial media (sosmed).
Maksimus Masan Kian yang karyanya dibukukan ini bukan
wartawan. Sehari-hari dia mengabdi sebagai guru di Kabupaten Flores Timur. Lalu mengapa Maksimus Masan Kian mau menulis
dan terlebih lagi menjadi pelaku yang aktif dalam jurnalisme warga? Kiranya
kita mudah menemukan jawaban. Toh sejatinya menulis
itu merupakan aktivitas
sehari-hari yang sama entengnya dengan
membaca, mendengar radio, menonton televisi
atau menjelajahi jagat maya.
Bahan
tulisan sangat luas cakupannya, bahkan boleh disebut tak
terbatas. Seseorang
dapat menulis apa yang dia lihat, dia kerjakan atau dia rasakan. Kuncinya cuma satu yaitu isi tulisan tersebut sedapat mungkin mengandung
manfaat bagi orang lain (publik). Bukan
sekadar curahan hati yang sedang galau karena sesuatu soal.
Maksimus Masan Kian kiranya memahami bahwa kekuatan tulisan
itu melintasi ruang dan waktu. Sebuah tulisan, betatapun sederhana isinya, dia
mengandung pesan tertentu yang berguna bagi orang lain dan relevan dalam waktu
yang lama. Pepatah menyatakan, kata-kata berlalu tulisan-tulisan bertahan.
Sebait kata, sekalipun luar biasa kekuatan pesannya akan mudah terlupakan manakala sekadar terlontar dari
bibir. Dia hanya menjadi abadi kalau
ditulis dan dibukukan.
Kumpulan artikel karya Maksimus Masan Kian dalam buku ini
merupakan peristiwa biasa. Bukan kejadian luar biasa atau istimewa. Mungkin bahkan dianggap angin
lalu saja oleh banyak orang. Tetapi berkat olahan tangan Maksimus yang mau
menulis serta memublikasikannya lewat media massa, maka peristiwa biasa itu dapat
bermanfaat bagi orang lain. Bisa memberi inspirasi positif.
Media terkemuka di Nusa Tenggara Timur
seperti Surat Kabar Harian Pos
Kupang tidak mungkin mau memberi ruang untuk karya Masan Kian kalau
dianggap tidak berguna bagi publik.
Manfaat
berbagi melalui tulisan sangat positif dengan
daya jangkau khalayak
tak terbatas. Melalui
jurnalisme warga yang ditekuninya Maksimus Masan Kian mau berbagi. Praktik
cerdas atau cerita insipiratif dari
komunitasnya tidak terkubur
begitu saja atau sekadar
menjadi konsumsi internal mereka. Dengan
menjadi pewarta warga yang aktif, sisi inspiratif kisah-kisah dari Flores Timur dapat menyebar luas kepada anggota masyarakat yang lain. Maksimus Masan Kian
patut menjadi contoh bagi siapa saja yang mau menekuni
dunia tulis-menulis dengan serius.
Di
tengah kemajuan teknologi informasi dewasa ini kita harapkan semakin banyak pewarta warga yang aktif seperti Maksimus Masan
Kian dari Lewotana. Dengan tetap menjunjung tinggi hukum dan etik
agar tidak menimbulkan anarki informasi,
niscaya karya pewarta warga yang berkualitas akan tetap menjadi kebutuhan masyarakat di masa depan. *
(Sandro Balawanggak Pemred Weeklyline. net, orang yang pertama kali melatih saya menulis. Pemilik 'Judul' Buku " Ujung Pena Guru Kampung")
(Ronal Lein, Penyair Muda Flotim, orang yang memperkenalkanku dengan
Penerbit Teras Budaya Jakarta)
(Remmy Novaris, Tulus mencetak Buku saya, walau kami belum perna ketemu langsung)
(Agnetis Da Noa, Istriku yang selalu mendukung. Sallut!)
Karya
ini kupersembahkan untuk
·
Tuhan
yang Maha Kuasa, Penyelenggara Kehidupan Ilahi
·
Lewotana
Nusa Tadon Adonara
·
Bapak
Andreas Kewa Ama dan Mama Kristina Surat Bala
·
Bapak
Arwan Lonek dan Mama Syurani Surat Boro
·
Istri
Agnetis Da Noa, dan kedua putraku Ian Tanah Boleng dan Ama Doni Tanah Boleng
· Mama
Silvina Iku, Ade Syaria, Rahmat, Evan, Clarita, K Etus, Ito,
·
Kaka
Dion DB Putra, untuk prolognya yang
dalam dan berkesan
·
Sahabat
Sandro Balawangak Pemred Weeklyline.net orang
yang pertama kali memotivasi saya untuk menulis
·
Kaka
Gerardus Manyela Tim editor Surat Kabar Harian Pos Kupang
·
Kaka
Efri Ofong, mantan Wartawan Victorynews
·
Kaka
Wento Eliando Wartawan Harian Umum
Flores Pos
·
Sahabat
Feris Koten Wartawan Harian Umum Timor Expres
·
Kaka
Syarifah Sifah Wartawan Pos Kupang Daerah Flotim
·
Bapak
Thomas A. Sogen Ketua Asosiasi Guru
Penulis (Agupena) NTT
·
Kaka
Tony Kleden Pemred Majalah Kabar NTT
·
Kaka
Agustinus Rikarno Pemred Majalah Pendidikan Cakrawala NTT
·
Keluarga
Besar Media On Line Weeklyline. Net
·
Keluarga
Besar Media On Line Flores Bangkit
·
Keluarga
Besar Asosiasi Guru Penulis Indonesia ( Agupena) Flotim
·
Keluarga
Besar Komunitas Wisata Menulis ( KWM) Flotim
·
Keluarga
Besar Masyarakat Adonara, Honihama Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama
·
Keluarga
Besar SMPN Satu Atap Riangpuho Kecamatan Tanjung Bunga
·
Keluarga
Besar masyarakat Riangpuho Desa Waibao tempatku mengabdi
·
Keluarga
Besar PGRI Kabupaten Flores Timur
·
Keluarga
Besar Dinas PPO Kabupaten Flores Timur
·
Keluarga
Besar API Reinha Rosari, Mahasiswa Katolik Dioses Larantuka – Kupang
·
Keluarga
Besar Senat Unwira Kupang
·
Keluarga
Besar GMNI Cabang Kupang
·
Penerbit
Teras Budaya Jakarta
***
TENTANG PENULIS
Maksimus
Masan Kian, lahir di Honihama, Adonara, 09 Januari 1986. Pendidikan Dasar : SDK
Honihama (1993- 1999). Pendidikan
Menengah : SMP Negeri 2 Adonara Timur Witihama (1999- 2002). Melanjutkan ke SMA
Negeri 1 Larantuka, Flores Timur (2002 – 2005). Sarjana Pendidikan Jurusan IPA
Biologi, diperoleh pada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (2005- 2009).
Sejak
menjadi Mahasiswa aktif di Organisasi API Reinha Rosari Mahasiswa Katolik
Dioses Larantuka - Kupang, Angkatan Muda Adonara (AMA ) Kupang, Gerakan
Mahasiswa Nasional ( GMNI) Cabang Kupang, Penginisiatif berdirinya Organisasi Ikatan
Mahasiswa Witihama (IMW) Kupang.
Sekretaris
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unwira Kupang 2008- 2009 ini, aktif mengikuti pelatihan
jurnalistik dan Fotografer yang diselenggarakan oleh Senat Unwira Kupang.
Mulai
menulis sejak tahun 2013, di media on line weeklyline.net.
Saat ini aktif menulis di Surat Kabar Harian Pos Kupang sejak tahun 2014 pada
kolom jurnalisme Warga. Karya Opini dan liputan berita mulai tersebar di Harian
Umum Flores Pos, Majalah Educare, Kabar NTT, Cakrawala NTT, Floresbangkit, Pena
Katolik Indonesia, Sesawi.net. Tahun 2014, menjadi peserta lomba Jurnalisme
Warga Wide Shot Metro TV.
Istri
bernama Agnetis Da Noa, guru pada SMP Swasta Baipito Watowiti, dan dua orang
putra Leopold MD Tanah Boleng, dan Fransesco Mayesto Tanah Boleng.
Menjadi
guru pada SMP Negeri Satu Atap Riangpuho Desa Waibao Kecamatan Tanjung Bunga,
Kabupaten Flores Timur sejak Agustus tahun 2014. Pernah menjabat sebagai Wakil
Kepala Sekolah pada SMP Swasta Pati Beda Lewokluok, Sekretaris PGRI Kecamatan
Demon Pagong. Di SMP N Satap Riangpuho
menjabat sebagai kepala urusan Kesiswaan,
dan saat ini mengajar di SMP Negeri 1 Lewolema – Welo dengan tugas tambahan
Kepala Urusan (Kaur) Hubungan Masyarakat (Humas)
Meraih
Juara IV lomba menulis ceritra rakyat Lamaholot Tahun 2014 yang diselenggarakan
oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Flores Timur. Menjadi salah satu penulis pada
buku kumpulan Ceritra Rakyat Flores Timur ( Lamaholot) Edisi Maret Tahun 2015.
Sekarang
menjabat sebagai Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia ( Agupena) Cabang
Kabupaten Flores Timur Periode 2015- 2018.
BAGAIMANA MENDAPATKAN
BUKU “UJUNG PENA GURU KAMPUNG”
Teman-
teman, dan sahabat sekalian, membeli satu buku “Ujung Pena Guru Kampung”,
adalah bentuk dukungan dan motivasi kepada kami untuk terus berkarya.
Bagaimana mendapatkan
buku ini? Untuk wilayah dalam Kabupaten Flores Timur, teman teman bisa
mengirimkan nomor hanpon beserta alamat rumah atau alamat kantor, akan kami antar ke alamat teman- teman
sekalian. Sementara bagi teman – teman diluar Kabupaten Flores Timur akan kami
kirim via pengiriman Pos atau Titipan Kilat.
Tujuan penjualan buku
esensinya tidak sedang dalam sebuah bisnis untuk mencari keuntungan. Sebatas
bagaimana kita berbagi, dan mendapat ruang kritik serta usul saran dalam upaya
perbaikan dan kualitas karya – karya yang akan datang.
(Orang yang paling pertama membeli Buku "Ujung Pena Guru Kampung" , Senin, 24 Agustus 2015 di sekretariat Agupena Flotim. Sahabat Krisantus Ulu, S.Fil. Putra Atambua Staf pengajar pada SMAK Frateran Podor Larantuka)
Buku “Ujung
Pena Guru Kampung” untuk penjualan perdana ini, 1 eksmplar seharga Rp. 50.000.
(Silvester Sina Wuan, Kepala SMP Negeri 2 Adonara Timur - Witihama. Terima Kasih)
Teman –teman yang ingin
mendapatkan buku ini sebagai bahan bacaan ringan (Jurnalistik saya = guru)
seputar pristiwa, kegiatan dan pembangunan di Kabupaten Flores Timur dapat
menghubungi kami dengan nomor kontak : 085 253 456 413, Em@il : masankian@gmail.com, dan atau datang ke
sekretariat Agupena Flotim dengan alamat: Kota Rowido, masuk lorong TKK Anfrida
lurus terus hingga jalan 3 atau jalan atas. Sampe di pertigaan jalan atas,
belok kanan sekitar 30 meter belok kiri pada bagian atas, masuk lorong itu
(jalan tanah) rumah pertama sebelah kanan.
Dukungan tulus dan
teman – teman, sahabat, Bapa/ I dimana saja berada, terdahulunya kami ucapkan
limpah terima kasih***
Sallam Hormat
Maksimus Masan Kian
(Penulis Buku “ Ujung
Pena Guru Kampung")