IMPLEMENTASI K-13 TANPA BUKU PEGANGAN GURU DAN SISWA?


OPINIIMPLEMENTASI K-13 TANPA BUKU PEGANGAN GURU DAN SISWA?
OLEH MAKSIMUS MASAN KIAN, S.Pd
Beberapa hari belakangan ini, berita seputar pendidikan dari daerah, yang diekspos di media Cetak lokal Nusa Tenggara Timur, baik Pos Kupang maupun Flores Pos, kita temukan bahwa,  dihampir setiap daerah lingkup Wilayah NTT, belum mendapatkan Buku Pegangan Guru dan Buku pegangan siswa yang berdampak pada sulitnya menerapkan Kurikulum 2013. Berita terakhir kemarin  pada Kamis,  7 Agustus 2014, yang diekspos Pos Kupang terbaca di halaman 15 dengan Judul “Belum terima Buku Kurikulum 2013”. Dalam Pemberitaan itu,  Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga (PPO) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) Yeremias Wunda Lero mengatakan bahwa ide dan alur pikir kurikulum 2013  mantap, apalagi dikawal pemerintah, namun waktu pelaksanaannya terkesan terburu- buru.
Bagi penulis, Apa yang dikatakan oleh Kepala Dinas PPO Kabupaten Sumba Barat Daya itu, bisa jadi mewakili sekian banyak orang pelaku Pendidikan yang saat ini diperhadapkan pada soal yang sama. Bagaimana tidak, memasuki bulan Agustus atau sama dengan dua bulan sudah proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)  di Tahun Ajaran 2014/ 2015 bagi  Sekolah – sekolah yang menerapakan Kurikulum 2013 belum mendapatkan Buku Pegangan Guru dan Buku Siswa. Padahal, buku Pegangan Guru dan Buku Pegangan Siswa inilah yang akan membantu Guru dan Siswa dalam Proses Belajar Mengajar.Syarat yang satu ini, mutlak dalam Implementasi Kurikulum 2013, tidak ada ruang tawar menawar.
Sudah bisa dibayangkan kondisi disekolah tempat diimplementasikan Kurikulum 2013 yang hingga saat ini belum mendapatkan Buku Pegangan Guru dan Juga Buku Siswa. Untuk Kabupaten Flores Timur dibeberapa sekolah yang sempat penulis hubungi mengaku mengalami kesulitan dalam menerapkan Kurikulum 2013, tanpa adanya Buku Pegangan Guru dan Siswa, sementara Waktu terus berjalan, dan Pembelajaran harus terlaksana setiap hari. Kepala Sekolah dibeberapa sekolah ini, mengatakan bahwa untuk mengatasi kesulitan yang ada, mereka melakukan penggandaan dengan cara prit out  buku guru dan buku siswa dari file di computer dan Laptop yang di dapat dari hasil pelatihan dan juga di Dowload dari Internet.
Memang sulit menerapakan kurikulum 2013 tanpa Buku Pegangan Guru dan Buku Siswa, walau bahwa, bisa saja melakukan Penggandaan dengan cara Prin out dari file tetapi secara kualitas  hasilnya, tentu akan jauh berbeda dengan kualitas buku yang asli, dalam hal ini kejelasan huruf dalam penulisan, dan juga gambar – gambar yang berhubungan dengan materi yang sementara diajarkan
Dalam hubungan dengan kesiapan, dalam menerapkan  sebuah kurikulum, memang  masing – masing dengan kompleksitas persoalannya, mulai zaman Orde Baru hingga sekarang. yakni dari sejak kurikulum 1975, kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif 1984, kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, tetapi  tidak sepolemik penerapan Kurikulum 2013.
Semua Kita tentu yakin bahwa, Perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah dalam hal ini pada Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan sudah tentu mempunyai target dalam upaya mendongkrak kualitas Pendidikan dan upaya menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di Negeri ini.Tetapi bahwa, dalam konteks Kesiapaan perlu juga diperhatikan hal- hal yang penting dalam mendukung Implementasi Kurikulum 2013 salah satunya yang juga paling pokok adalah Ketepatan waktu dalam mendistribusikan Buku Pegangan Guru dan Siswa ke sekolah – sekolah. Karena,  disanalah Peran Utama yang akan di mainkan dalam menyukseskan Kurikulum 2013.
Menarik memang tentang  Kurikulum 2013, karena Inti dari Kurikulum 2013, adalah kurikulum yang disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan dengan tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), dari apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Olehnya Kondisi yang ada jangan dibiarkan berlarut. Pemerintah Daerah dalam hal ini bidang teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga baik di Provinsi maupun di Kabupaten Kota untuk secepat mungkin melakukan Komunikasi juga konsultasi di Pusat yang bertanggungjawab pada pendistribusiaan Buku pegangan Guru dan Siswa untuk bisa mengatasi kondisi sulit yang dihadapi oleh sekolah saat ini.
Apresiasi patut kita berikan kepada kepala- kepala Sekolah dan Juga Guru di sekolah yang menerapakan Kurikulum 2013, karena dalam kondisi sulit, mereka mampu merakit strategi dengan melakukan Penggadaan Buku Guru dan Siswa dan Proses Belajar Mengajar di Tahun Ajaran 2014/ 2015 hingga saat ini bisa berjalan.***











komentar itu penting
sebab itu katakan apa yang ingin adan katakan
katakan yang baik atau buruk
asal jangan berkata tentang SARAH dan menyinggung orang lain
EmoticonEmoticon