(Jalan Masuk
Kota Larantuka, Bagian Barat di Sandominggo. Terdapat dua Jalur. Para Peziarah
diharapkan untuk mengikuti jalur kiri.
Kurang lebih 30 Meter dari pertigaan, para peziarah diarahakan mengikuti jalan
3. Ada Pos Polisi di tempat ini untuk mengarahkan para peziarah)
Larantuka atau sering
dikenal dengan Nagi merupakan ibu kota
dari kabupaten Flores Timur. Larantuka sebuah kota kecil dibawah kaki Gunung
Mandiri, tepatnya di ujung pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mayoritas
penduduk di wilayah ini beragama Kristen Katolik. Sebagian beragama Islam,
Protestan dan Hindu Budha.
Tolerasi antar
umat beragama di Kota Larantuka sangat kental. Terbukti pada hajatan atau
perayaan hari – hari besar keagamaan seperti perayaan paskah, Remaja Mesjid dilibatkan
menjaga keamanaan saat upacara berlangsung, sebaliknya pada perayaan Idul Fitri,
Orang Muda Katolik (OMK) membantu umat Islam dalam menjaga keamanaan beribadah.
Kebiasaan ini sudah turun temurun yang diwariskan oleh leluhur.
Pada setiap
tahun saat perayaan Paskah, Kota Larantuka ramai dikunjungi oleh orang-
orang dari berbagai daerah baik dalam
negeri maupun luar negeri. Mereka adalah para peziarah yang datang dengan
tujuan untuk berziarah di Kota Larantuka.
Selamat Datang Para Peziarah
Selamat datang
para peziarah, walau Larantuka adalah Kota kecil, namun untuk memudahkan para
peziarah, baiklah kalau mengikuti sedikit informasi (foto) yang kami sajikan
ini.
Informasi yang
kami sajikan ini tidak selengkap dari sumber lain yang mungkin bisa diakses
oleh para Peziarah. Namun semoga bermanfaat!!!
(Jalan Masuk
Kota Larantuka, Bagian Timur di Kelurahan Weri. Terdapat dua Jalur. Para
Peziarah bisa melewati jalur kanan jalan tengah, juga bisa melalui jalur kiri
jalan bawah dan akan mentok di Kapela Tuan Meninu. Di sini tidak ada Pos Polisi untuk mengarahkan para
peziarah, sehingga diharapkan untuk lebih berhati – hati karena dari arah bawah
bagian kiri
adalah jalur Taksi Kota)
Rute Perjalanan Prosesi Jumad Agung ( hari Jumad malam) dimulai dari Gereja Katerdal Larantuka.
Sesuai jadwal, Prosesi Jumad Agung akan
dimulai pada Pkl.20.00 Wita
(Gereja Katedral Larantuka, tempat umat berkumpul dan berdoa sebelum Prosesi Jumad Agung
dimulai. Umat akan keluar melewati sisi kanan gereja menuju ke rute jalannya
Prosesi dengan posisi memegang lilin yang sementara menyala, sambil berdoa
penuh Khusuk. Doa disiapkan dan dibawahkan oleh Petugas. Bisa juga doa spontan
dari para peziarah untuk diikuti oleh peziarah yang lain secara bersama - sama)
(Setelah keluar
dari Gereja Katedral, umat akan melewati jalur jalan ini hingga pada Armida
Suku Ama Kelen dan Ama Hurint Balela di Kapela St. Philipus Balela, selanjutnya akan berbelok ke arah
kiri, menuju ke jalan bawah melewati Tori Tuan Trewa di Sandominggo )
Rute Perjalanan
prosesi mengelilingi kota Larantuka pada Jumad malam menyinggahi 8 armida/
perhentiaan (lambang 8 suku yang berfungsi, diantaranya:
1.
Armida Suku Mula Wato
(Pantai Besar) di kelurahan Lohayong dan Pohon Sirih
2.
Armida Umat Sarotari,
di Pohon Sirih dan Balela, yang berpelindung Amu Tuan Meninu (Tuan Bayi Anak)
3.
Armida Suku Ama Kelen
dan Ama Hurint Balela di Kapela St. Philipus
Balela
4.
Armida Suku Kapitan
Jentera dengan pelindung Amu Tuan Trewa (Tuan Terbelenggu)
5.
Armida Suku Riberu da
Gomes di depan Kapela Tuan Ma
6.
Armida Suku Sau/ Diaz
di Kapela Benteng Daud/ Pohon sirih dengan pelindung St. Antonius dari Padua
7.
Armida keluarga Raja
Diaz Viera de Godhino di Armida Kuce di depan Istana Raja Larantuka
8.
Armida suku Amaleken
Lewonama di Kapela Tuan Ana
( Tori Tuan
Trewa di Sandominggo, yang akan dilewati oleh Para Peziarah)
(Kapela Tuan Ma
yang akan dilewati oleh Para Peziarah. Di kapela Tuan Ma ini, peziarah dapat
mencium Tuan Ma setelah perayaan Misa Kamis Putih)
(Rute Perjalanan
Prosesi jumad Agung dari Kapela Tua Ma ke Kapela Tuan Ana)
(Kapela Tuan Ana yang akan dilewati
oleh Para Peziarah. Di kapela Tuan Ana
ini, peziarah dapat
mencium Tuan Ana
setelah perayaan Misa Kamis Putih)
(Rute Perjalanan
dari Kapela Tuan Ana menuju ke Gereja Katedral)
Sesuai jadwal, Prosesi Jumad
Agung berakhir pada Pukul 02.45
Foto didokumentasikan oleh: Maksimus Masan Kian (Rabu,
1/4/2015)
komentar itu penting
sebab itu katakan apa yang ingin adan katakan
katakan yang baik atau buruk
asal jangan berkata tentang SARAH dan menyinggung orang lain
EmoticonEmoticon