SEMANA SANTA 2015, TIKAM TURO

(Tikam Turo pada  rute prosesi Jumad Agung, Foto: Maksi Masan)

Pekan suci  semana santa dimulai pada hari Rabu (Rabu Trewa). Pada hari itu, sejak pagi sekali warga (laki- laki) sudah turun ke jalan pada rute jalannya  prosesi dan melakukan  kegiatan Tikam Turo. Tikam Turo merupakan proses mendirikan/ menanam turo. Turo adalah sejenis kayu, yang oleh orang Nagi (Larantuka) mengenalnya dengan kayu kukung. Kukung ,sejenis kayu yang berukuran kecil namun sangat kuat. Kayu ini akan ditanam di sepanjang pinggir kiri kanan jalan  rute prosesi. Kayu yang sudah ditanam, kemudiaan diikatkan bambu membentuk pagar. Disetiap ikatan, disesuaikan sedemikian mungkin, sebagai tempat meletahkan lilin yang akan dinyalakan pada malam Jumad saat prosesi berlangsung. Lilin  yang menyala, bertujuan untuk menerangi para peziarah saat prosesi berlangsung.

Tikam Turo adalah tradisi Nagi tanah yang turun temurun. Tikam Turo, bertujuan untuk meletahkan dan menyalahkan lilin, menerangi para pesiarah saat prosesi berlangsung. Sebagai penguasa Lewo, kita berkewajiban untuk mefasilitasi, segala persiapan demi kelancaran prosesi di Nagi Reinha Larantuka. Adat dan Devosi berjalan beriringan. Hari ini  Lewo poe Tulun Tali’h, segenap komponen terkait dalam nagi saling melengkapi untuk menyiapkan segala hal demi kelancaran Prosesi. Demikian kata Mikhael Dasilva Ama Kelen, sebagai tokoh adat yang menjaga Tori Mesias Anak Allah di Balela.

(Mikhael Dasilva Ama Kelen dan Hironimus Kromen di depan Tori Mesias Anak Allah, sementara memberikan keterangan tentang tradisi Tikam Turo kepada wartawan TVRI #Patman Werang. foto : Maksi Masan)

Senada dengan Mikhael Dasilva, Lurah Balela Hironimus Kromen yang sering disapa dengan Pa Teng mengatakan bahwa momentum menyongsong prosesi Jumad Agung merupakan tanggungjawab bersama. Sebagai Pemerintah, kami juga berpartisipasi dan bertangungjawab dalam menjalankan hajatan kepala suku. Dalam proses persiapan, yang sangat kami kedepankan adalah gotong royong, kami selalu bekerja sama.Dengan bekerja sama, sebuah pekerjaan yang berat dapat kami selesaikan. Keterlibatan  tidak hanya sebatas pada umat katolik saja, namun umat yang beragama lain pun turut terlibat.
 
(Suasana Persiapan mendirikan Armida Suku Ama Kelen dan Ama Hurint Balela di Kapela St. Philipus  Balela, Foto : Maksi Masan)

Lanjut Hironimus, untuk persiapan liturgis kami bekerja sama dengan lingkungan. Kita mengharapkan agar masing – masing kita menjaga keamanaan, menjaga etika agar pelaksanaan tri hari suci ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Untuk keamanaan, Orang Muda Katolik (OMK) bersama polisi telah mendirikan pos – pos pengamanan yang akan memberikan layanan keamanaan bagi siapa saja baik peziarah yang ada dalam kota Larantuka maupun peziarah yang datang dari luar.
( Tuan Trewa, sementara dimandikan di dalam Tori Tuan Trewa, Foto: Maksi Masan)

 






komentar itu penting
sebab itu katakan apa yang ingin adan katakan
katakan yang baik atau buruk
asal jangan berkata tentang SARAH dan menyinggung orang lain
EmoticonEmoticon