Dan Bersama Tupen, Kasali Berjalan Dari Timur Hingga Barat
Kemilus Tupen Jumad di Rumah Perubahan (Ist) |
WEEKLYLINE.NET_Kita terlalu sering membaca tulisan Rhenald
Kasali tentang perubahan- baik dalam bukunya- cHangE!, atau Harian Jawa Pos,
adalah biasa. Tetapi Sang CHangE!, Rhenald Kasali menggandeng seorang petani
desa untuk membawa perubahan dari Timur hingga Barat mulai dari Desa, apa yang
kita pikirkan.? Luar Biasa.!
Tak peduli
berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga, kalimat ini
ternyata membawa dampak besar bagi jutaan orang di Indonesia. lahir dari
pemikiran sederhana, jangan pedulikan sejuta kesalahan yang engkau lakukan
dalam perjalanan sekauh ini, putar arah dan lakukan perubahan. Kalimat ini
terus membekas. Tetap Membekas. Bekas menetap dalam hati. Membangun cerita dan
lalu tertanam dalam pikiran dan hati banyak orang. Putar arah, tak perlu peduli
seberapa banyak kesalahan itu, pesan singkat dari Rhenald Kasali lewat bukunya
cHangE!, yang terbit tahun 2007 lalu.
Terbukti,
sejak saat itu perusahaan-perusahaan besar dan institusi publik melakukan
transformasi besar-besaran. Perubahan terus bergulir. Rhenald Kasali
menjadi icon penting di
balik proses transformasi negeri ini. Ia pun melanjutkan pemikiran-pemikiran
tentang perubahan. Dari situ lahirlah serial buku transformasi. Dimulai dari
buku Recode Your Change DNA, Mutasi DNA Powerhouse, Myelin, dan Cracking Zone. Dia pakar
manajemen pertama yang melihat bahwa emosi-emosi positif serta kepemimpinan
tidak bisa dijalankan sebelum berhasil menemukan tambatan-tambatan biologis.
Itulah
sebabnya, ia melakukan eksplorasi positive
psychology dalam Change
Management ke dalam biologi positif. Ia menemukan pentingnya
peran intangibles (harta
tak kelihatan) yang ditambatkan ke dalammyelin
(muscle memory). Melalui studi yang dilakukan pada BUMN (Wijaya
Karya), perusahaan swasta nasional (Blue Bird), dan perusahaan asing (ISS),
Rhenald mengajak pelaku-pelaku usaha melakukan transformasi intangibles. Temuan ini sekaligus
dipakai dunia pendidikan untuk mentransformasi pendidikan dari basis yang terlampau
kognitif ke myelin–based. Selain
itu, Rhenald Kasali juga menambatkan Change
Management pada DNA. Menurutnya, kepemimpinan yang
efektif harus dimulai dari implantasi Change
DNA dan perubahan budaya korporat yang mengakar kuat pada
struktur DNA perilaku manusia dan organisasi.
Rhenald
Kasali dan istrinya, Elisa, tidak berpuas diri dengan buku-buku dan karya-karya
ilmiah yang mereka lahirkan. Sejak tahun 2007 mereka mulai menggerakkan
perubahan sosial secara nyata. Mereka berdua mendirikan Yayasan Rumah Perubahan
yang terletak tidak jauh dari kediamannya di Jati Murni-Bekasi.
Nah, di
rumah perubahan inilah lahir ide Rhenald Kasali bersama Kemilus Tupen Jumad
untuk membangun perubahan mulai dari desa. Memang ketertarikan Icon
Perubahan-Rhenald Kasali terhadap sosok Kemilus Jumad, terpatri sejak pertama
kali kegiatan penghargaan di Jakarta bulan Oktober lalu.
Apresisasi
dan ketertarikan, Kasali terhadap pola dan managemen yang diterapkan oleg Tupen
Jumad, dituangkan dalam beberapa tulisannya di Jawa Pos. Tak hanya demikian,
Kasali lalu mengundang Tupen Jumad untuk singgah di rumah perubahaan selepas
Tupen Jumad, menjadi pembicara di Festival Sobat Bumi dari Pertamina
Foundation, 2 Desember 2013 lalu.
Sudah tentu.
Ada secangkir kopi dan makan malam. Dari jamuan secangkir kopi ini, Rhenald
Kasali lalu mendorong Tupen Jumad untuk memviruskan pola dan managemen yang
dibangun Tupen Jumad bersama kelompok Tani Lewerang, ke seluruh desa di
Indonesia. Desa harus berubah agar Indonesia berubah, berawal dari diskusi di
Rumah Perubahan itu.
Menurut
cerita Kemilus Tupen Jumad kepada Maksimus Masan Kian,
Wartawan WEEKLYLINE.NET di
Larantuka, 6 Desember 2013, ide dan gagasan yang dibangun bersama Rhenald
Kasali itu menjadi matang. Dimulai dari Pulau Buru Seram, lalu berlanjut ke
desa-desa di Papua di Ujung Timur Indoensia. Dan desa-desa Ujung Barat
Indonesia, Nangroe Aceh Darusalam. Hebat nian. Sebab itu mari kita dukung.
Rhenald Kasali tentu tau benar potensi dan managemen perubahan yang menyatu secara biologis dalam diri kemilus Tupen Jumad. Karena adalah sia-sia bila seorang Rhenald Kasali mengajak orang yang tidak diyakini memiliki potensi dan managemen perubahan yang menyatu secara biologis. Ini bukan soal kebetulan tetapi jalan sudah tertulis demikian. Selain itu, komitmen kuat akan perubahan yang dimiliki oleh Tupem Jumad membuat Rhenald Kasali seperti mendapat ‘sesuatu’ diakhir tahun 2013.
Rhenald
Kasali tidak meminta Tupen Jumad untuk membuat managemen perubahan baru.
Justru, dia mendorong Tupen Jumad untuk teguh dan terus menularkan apa yang
sudah dilakukan bersama petani di Kelompok Tani Lewerang itu. Apa yang dimiliki
dan apa yang sudah dilakukan, itulah yang diviruskan kepada desa lain di
seluruh Indonesia. Sederhana memang, tapi sekali lagi, luar biasa.
Mendapat
dorongan dan sponsor dari Rumah Perubahan bersama Rhenald Kasali, Tupen Jumad
tidak lantas menepuk dada. Juga tak mengangkat topi lalu melambaikan tangan
bahwa dirinya sungguh hebat. Pasalnya, kepada WEEKLYLINE.NET, Tupen Jumad
bercerita sembari memberi contoh.
Dan mengajak seluruh manusia di Indonesia untuk menutup tahun 2013 dengan cukup menanam satu pohon saja. Entah itu di halaman rumah atau di kebun, pun di halaman tempat mencari sesendok nasi. Cukup satu pohon saja, dan peliharala pohon itu sebagai ucapan selamat Tahun Baru untuk Bumi yang kita pijak kepada Langit yang kita junjung, seibarat filosofi Orang Lamaholot, Bumi dan Langit adalah Ibu dan Bapak. (sandro wangak)
LAMAHOLOT, INSPIRASI SOBAT BUMI
WEEKLYLINE-NETTampilan
sederhana. Tidak banyak yang kenal termasuk semua orang Lamaholot.
Tetapi dia tampil memukau. Memberi inspirasi bagi jutaan orang
Indonesia. Bukan hanya soal bagaimana membangun pertanian yang
mensejahterakan petani tetapi juga member inspirasi untuk generasi sobat
bumi. Sungguh, dia orang Lamaholot.
Tampilan
sederhana dengan bahasa yang sederhana. Rambutnya sudah agak memutih
pertanda dia seorang yang bijak bestari. Bijak dalam membangun
perubahan. Bestari member inspirasi. Dia orang Lamaholot, Kelahiran
Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur-NTT, Kemilus Tupen Jumad.
Kemilus Kopong Jumad (pegang mic) sedang memberikan materi |
Selepas
mendapat penghargaan kosala Kosali tingkat nasional. Tupen Jumad terus
member sihir. Sihir tentang membangun perubahan mulai dari lingkungan
terkecil. Sebab, jangan bebicara perubahan dan menyebar virus bila kita
sendiri tidak berpikir untuk berubah dari diri sendiri dan mulai dari
lingkungan yang paling kecil. Dan ini terbukti. Dia menjadi inspirasi
Indonesia, selepas merubah pola piker petani di Kabupaten Adonara
melalui Kelompok Tani Lewerang.
Walau
hari-hari mengurus para Petani di Kampung Halaman Adonara memaparkan
materinya dengan begitu percaya diri pada Festival Sobat Bumi yang di
gagas oleh Pertamina Foundation. Tupen Jumad mendapat kesempatan sebagai
pembicara kedua dengan mengurai kisah sukses dalam menggagas Kelompok
Tani Lewowerang demi kesehjateraan bersama, Strategi yang dilakukan
dalam mengajak massa bergerak produktif dalam kaitan dengan
produktivitas manusia dan alam serta menguraikan peluang untuk
menggerakan masyarakat atau kelompok Tani untuk ikut serta dalam Gerakan
Menanam Pohon.
Kegiatan Talkshow
Gerakan Menabung Pohon terlaksana pada senin 02 Desember 2013 pkl 10.15 –
12.00 WIB, bertempat di Lantai M Gedung Pertamina Pusat, Jalan Medan
Merdeka Timur 1A Jakarta 10110 dengan tema Sehjatera Bersama Alam.Pada
acara ini dihadiri oleh 600 peserta yang terdiri dari Pegawai Pertamina,
Relawan Gerakan Menabung Pohon, Mahasiswa S1 Penerima beasiswa
Pertamina Foundation, dan umum.
Tujuan
dari Kegiatan Festival Sobat Bumi ini adalah merupakan bagian dari
Rangkaian HUT Pertamina ke -58, Deklarasi Sobat Bumi, Deklarasi Nasional
Pembentukan Karakter Generasi Sobat Bumi, menginformasikan pencapaian
green action yang telah dilakukan pertamina dan memamerkan kegiatan yang
sudah dilakukan oleh Pertamina.
“Kegiatan ini lalu melahirkan deklarasi gerakan menanam pohon sebagai tanggungjawab semua manusia sebagai penghuni bumi. Menanam pohon adalah salah satu tindakan positif yang dilakukan dalam membangun keselarasan antara Manusia dan Alam. Manusia tidak hanya mengambil manfaat dari alam (dari segi ekonomi) namun manusia juga harus menjaga lingkungannya. Karena seringkali pemanfaatan alam secara ekonomi tidak dibarengi dengan pelestariannya. menjadi Penting adalah bagaimana melakukan aksi-aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesadaran dalam melestarikan alam,” ungkap Tupen Jumad
Kepada WEEKLYLINE.NET,
6 Desember 2013 di Larantuka selepas kembali dari Jakarta pada hari
yang sama, Tupen Jumad menceritakan, kesannya selama berada di Jakarta
dalam acara yang Ia lewati. Ada rasa bangga sebagai Anak Lamaholot
mendapat kesempatan berbagi di tingkat Nasional.
Kemilus
Tupen Jumad duduk bersama pembicara nasipnal lainnya sebut saja Edhi
Sandra dari Esha Flora dan Dewi Hutabarat dari Executive Director AKSI
UI.
Ketua Kelompok Tani Lewowerang
(KTL) Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama Kabupaten Flores
Timur ini setelah mendapat penghargaan tingkat Nasional dari kusala
Swadaya Pada Oktober lalu, merasa memiliki tanggungjawab untuk
meneruskan perjuangannya selepas mewabahviruskan Gerakan Menabung Pohon
sebagai bagian dari acara Festival Sobat Bumi.
Festival
ini diselenggarakan oleh Pertamina Foundation sebuah organisasi Nirlaba
yang didirikan oleh PT. Pertamina (Persero). Pertamina Foundation
bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan. Fokus dalam bidang
pendidikan dan Lingkungan Hidup, kegiatan festival ini diselenggarakan
di Jakarta, 2 Desember 2013 lalu. (Maksimus Masan Kian)
AGAR TAK SALAH PILIH
Weeklyline.net :Pemerintah
Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur tidak ingin
masyarakatnya salah memilih dalam hajatan Pemilu legislatif pada 9 april
2014 mendatang.
Hal ini
ditunjukan dengan kesediaan Pemerintah desa mefasilitasi dialog antara
Warga dengan para calon Anggota DPRD Periode 2014-2019 yang ada dalam
Desa Tuwagoetobi di halaman umum Basa Oron Tewa dusun Lewowerang Rabu,
04 desember 2013 .
Audaktus Lawe
Ama, Kepala Desa Tuwagoetobi pada acara pembukaan Dialog Bersama Para
Caleg Asal Desa Tuwagoetobi-Honihama mengatakan, Sebagai Pemerintah
Desa, Ia tidak ingin warganya salah memilih atau memilih orang yang
tidak Ia kenal secara baik.
“Oleh
karena itu, forum Dialog bersama Warga harus dibangun dalam menyamakan
presepsi sehingga kemudian jangan sampai ada perpecahan diantara warga
akibat beda pilihan. Persatuan dan kesatuan antara sesama di dalam desa
juga harus tetap dipelihara,” Ungkap Audaktus.
Dialog
Warga bersama para calon legislatif Desa Tuwagoetobi, dihadiri oleh
kurang lebih 300 orang, terdiri dari tiga orang calon Legislatif asal
Desa Tuwagoetobi, Pemerintah Desa Tuwagoetobi, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, juga kelompok-kelompok Muda yang ada di Desa Tuwagoetobi dan Desa
Riangduli yang merupakan Desa Tetangga.
Tiga calon Legislatif yang hadir masing- masing dari tiga partai yang berbeda, diantaranya Thomas Tuwa dari Partai Hanura, Kadir Lado Rua dari PKS dan Jhon Rou Boli dari Partai PKPI.
Ketiganya
berasal dari daerah Pemilihan 4 meliputi Kecamatan Adonara Timur,
Klubagolit, Adonara, Witihama, dan Kecamatan Ile Boleng. Masing-masing
Calon Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur asal Desa Tuwagoetobi
dihadapan Warga secara berturut turut menyampaikan niat, pikiran dan
harapan-harapan kepada warga atas keputusan memilih terlibat dalam
suksesi Pemilu Legislatif mendatang.
Thomas
Tuwa yang diusung oleh Partai Hanura mendapat kesempatan pertama untuk
berbicara, beliau mengatakan bahwa niat maju menjadi Anggota DPRD Flores
Timur karena berangkat dari keprihatinan terhadap keadaan di Lewotanah
dimana hingga saat ini, Birokrat yang berasal dari Honihama yang duduk
di Pemerintahan hampir – hampir tidak ada.
Bahwa
di Dewan nanti bukan hanya bisa memegang mike tetapi lebih dari itu
harus memiliki kepribadian dan mental yang baik. Thomas Tuwa yang adalah
pensiunan Guru juga pernah menjadi Pengawas Sekolah Dasar ini
menyampaikan bahwa apabila masyarakat Tuwagoetobi menilai saya baik
dengan karir saya selama ini maka pilihlah saya, sebagai jalan untuk
kita semua, tetapi sebaliknya apabilah karya saya selama ini untuk
Lewotanah kurang berkenan maka pilihlah dia atau mereka yang juga untuk
jalan kita bersama.
Bersama Partai Hanura dan Kekuatan Lewotana, menjadi semangat untuk maju menjadi Calon Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur.
Pembicara
kedua Kadir Lado Rua Caleg dari partai PKS menyampaikan niatnya, Ia
Maju menjadi Caleg DPRD Flores Timur karena ingin memperjuangkan
aspirasi masyarakat Desa Tuwagoetobi yang selama ini tidak diperjuangkan
karena memang kita tidak memiliki Anggota DPRD dari Desa kita.
Lado
Rua siap memperjuangkan aspirasi Masyarakat yang dibangun lewat
musrembangdes yang mungkin hingga sekarang belum terakomodir. Lanjut
Kadir bahwa Dengan relasi dan hubungan kerjanya sekarang dimana Ia
pernah menjadi Anggota KPU Jakarta Utara, pernah juga menjadi Ketua
Panwaslu Ia bisa membangun lobi pada tingkat provinsi atau Nasional demi
pembangunan di Lewotanah.
“Saya yang selama ini bekerja di luar mencalon diri menjadi Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur dengan satu motto “balik Lewo Kaan Holo Koda Kiri Inak Amak Mio,” tegas Lado Rua.
Menutup
Pembicaraanya dengan mengajak seluruh Masyarakat Desa Tuwagoetobi untuk
pada tanggal sembilan april nanti memilih Nomor sembilan partai
Keadilan Sejahtera.
Sementara itu
Calon Legislatif yang mendapat kesempatan berbicara terakhir adalah Jhon
Rou Boli. Beliau diawal Pembicaraanya mengambarkan kilas balik
perhelatan politik yang Ia lalui pada periode lalu di tahun 2009 dimana
selisih suara yang Ia miliki tipis dengan kandidat yang kemudian menang
menjadi Anggota DPRD Kabupaten Flores Timur periode sekarang.
“Saya
optimis masih mendapat dukungan dari masyarakat. Saya untuk kali yang
kedua maju menjadi anggota DPRD berangkat dari sebuah niat tulus untuk
gelekat. Saya memahami sungguh trifungsi DPRD dan peran pada setiap
Komisi yang ada pada lembaga DPRD,” ungkap John Rou.
Lanjut
Jhon mengatakan bahwa, jika Ia terpilih hal yang paling urgen yang akan
dilakukan adalah memberantas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Jhon
Rou yang mengaku belum memiliki Tim Sukses ini berpesan kepada seluruh
warga untuk jangan memilih orang yang rajin beribadat tetapi di
belakangnya adalah pencuri, jangan pilih orang karena mendapatkan uang
darinya, juga jangan pilih orang yang berpenampilan mewah, tetapi
pilihlah figur yang mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Rou
Boli menutup pembicaraanya dengan berpesan pilihlah orang yang dalam
partainya saat ini tidak punya Calon Incumbent karena lebih memberikan
harapan. Melalui Forum Dialog Warga dengan para calon legislatif Desa
Tuwagoetobi, yang berlangsung dari Pagi pkl 09.00- 13.30 menghasilkan
sebuah benang merah yakni alam Demokrasi setiap orang memiliki hak asasi
untuk dipilih dan memilih, juga kepada siapa Ia harus memilih.
Oleh
karena itu, siapapun menjadi pilihan warga, itulah pilihan hati
Nuraninya. Pilihan warga tidak boleh dihasilkan dari sebuah paksaan.
Semua Warga bebas memilih siapa yang menjadi Pilihannya. Siapapun yangb
terpilih, Semua kita tetap bersatu dan tetap bekerja sama antara satu
dengan yang lain sebagai sesama saudara dalam membangun.
Salah satu tokoh muda asal Desa Tuwagoetobi Vinsensius Pati saat dimintai komentar oleh WEEKLYLINE.NET atas
kegiatan tersebut, mengaku kegiatan ini sungguh bermanfaat sebagai
bagian dari pencerdasan politik buat kami warga kecil dengan pemahaman
politik yang terbatas.
Kegiatan
seperti ini untuk Wilayah Witihama menjadi yang pertama. Vinsen Pati
mengungkapkan bahwa selama ini kita berpartisipasi dan menyumbangkan
suara memenangkan orang dari luar Desa kita.
Oleh
karena itu harapannya, kali ini semoga dengan kekompakan yang terbangun
bisa membuahkan kemenangan untuk Desa Tuwagoetobi demi memperjuangkan
aspirasi masyarakat. (Maksimus Masan Kian)
INI ATURAN BARU KENAIKAN PANGKAT UNTUK GURU
Ruangan Guru SMA Negeri 1 Larantuka (ist) |
WEEKLYLINE.NET_Untuk
Guru yang ingin mengajukan permohonan kenaikan pangkat dari golongan
III/A ke III/B periode April tahun 2014 sudah harus menggunakan aturan
baru tentang petunjuk permohonan kenaikan pangkat dan Golongan.
Untuk
Kabupaten Flores Timur terkait aturan Baru yang mengatur tentang
prosedur pengajuan kenaikan pangkat belum disosialisasikan, sehingga
untuk golongan III/a ke atas belum dibuka pelayanan untuk permohonan
berkas kenaikan pangkat karena didalam aturan baru diwajibkan guru
bergolongan III/a Untuk naik pangkat ke golongan III/b minimal harus
menulis satu karya Ilmiah dan memiliki berkas penilaian kinerja yang
dibuat oleh Kepala sekolah di masing masing sekolah.
Penjelasan
ini diterima oleh WEEKLYLINE.NET, 22 November 2013 di Kantor Dinas PPO
Flotim, dari Petrus Duli Pegawai di Bidang Kepegawaian Kantor Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olaraga (PPO) Kabupaten Flores Timur.
Dari
Dinas PPO Kabupaten Flores Timur sendiri, hingga kini belum memberikan
bimbingan Teknis (Bimtek) Kepada para Kepala Sekolah berkaitan dengan
bagaimana membuat penilaian kinerja terhadap Guru sehingga memang kami
belum melayani pengajuan berkas untuk kenaikan pangkat dari Golongan
III/a keatas.
“Sementara Golongan II
tetap menggunakan aturan yang lama,” ungkap Petrus. Peraturan baru yang
mengatur kenaikan pangkat jabatan fungsional guru (guru dan kepala
sekolah) telah terbit dan ditetapkan berdasar Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) No.
16 Tahun 2009 tanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
Peraturan
Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun
2010 tanggal 6 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35
tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
Aturan baru
Angka Kredit bagi kenaikan Jabatan Guru ini, sudah berlaku efektif mulai
tanggal 1 Januari 2013 kemarin, dimana untuk kenaikan pangkat jabatan
Fungsional Guru serendah-rendahnya Golongan III/b diwajibkan membuat
Karya Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat Peraga,
Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan yang nilai angka kreditnya
disesuaikan.
Beberapa hal yang
harusnya diperhatikan dalam kaitan dengan permohonan kenaikan pangkat
berdasarkan regulasi baru yang diberlakukan diantaranya meliputi:
Golongan III/a ke III/b wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri
(pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit.
Golongan III/b ke III/c wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri
(pelatihan dan kegiatan kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan
publikasi ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat
peraga, alat pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 4 angka kredit.
Golongan III/c ke III/d
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan
kolektif guru) yang besarnya 3 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya
inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya
teknologi/seni) dengan 6 angka kredit.
Golongan III/d ke IV/a
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan
kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya
inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya
teknologi/seni) dengan 8 angka kredit.
Golongan IV/a ke IV/b
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan
kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya
inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya
teknologi/seni) dengan 12 angka kredit.
Golongan IV/b ke IV/c
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan
kolektif guru) yang besarnya 4 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya
inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat pelajaran, karya
teknologi/seni) dengan 12 angka kredit (dan harus presentasi di depan
tim penilai).
Golongan IV/c ke IV/d
wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan kegiatan
kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi ilmiah/karya
inovatif (karya tulis ilmiah dengan 14 angka kredit. Dan, golongan IV/d
ke IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri (pelatihan dan
kegiatan kolektif guru) yang besarnya 5 angka kredit dan publikasi
ilmiah/karya inovatif (karya tulis ilmiah, membuat alat peraga, alat
pelajaran, karya teknologi/seni) dengan 20 angka kredit.
Maria Herlina Guru di SDK Larantuka V yang dihubungi WEEKLYLINE.NET menceritrakan
bahwa, Ia sendiri Tanggal Mulai Tugas (TMT) sebagai CPNSD di Kabupaten
Flores Timur, terhitung sejak 01 Januari 2010 sementara tanggal Mulai
Tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 2011.
Harusnya,
tanggal jatuh tempo untuk pengusulan berkas untuk kenaikan pangkat,
dari golongan III/a ke III/b sudah mulai dibuka pelayanan pada bulan
November tahun ini, untuk mendapatkan surat Keputusan (SK) baru dengan
pangkat Golongan III/b pada periode april 2014. Tetapi hingga kini belum
juga ada tanda tanda kejelasan Informasi tentang pengajuan kenaikan
pangkat untuk periode april tahun 2014 dari Dinas PPO Kabupaten Flores
Timur.
“Sedikitnya, saya merasa kecewa dan menilai Dinas PPO Kabupaten Flores Timur sebagai lembaga teknis dalam menangani hal ini terkesan lambat. Hasil komunikasi kami dengan teman-teman seangkatan PNS di beberapa daerah lain justru sudah terima SK dengan golongan III/b kami diangkat sama-sama tetapi mereka lebih dulu mendapat SK dengan pangkat baru,” ungkap Herlina.
Ini
patut dipertanyakan ungkap Ibu Maria Herlina. Saya berharap semoga
segera mungkin diadakan sosialisasi dan bimtek berkaitan dengan aturan
baru yang ada, sehingga kita jangan dirugikan dengan keterlambatan
pengajuan kenaikan pangkat kita. karna ini, Demi masa depan kami ungkap
Herlin sapaan ibu Maria Herlina kepada WEEKLYLINE.NET. (Maksimus Masan Kian)
Tak Satu Manusiapun Bisa Bantah, Termasuk Ramly Bapa Laot
WEEKLYLINE.NET_Setelah melakukan aksi demo terkait dana tunjangan profesi guru dengan melakukan analisa data dan WEEKLYLINE.NET memuat
data secara lengkap, Gerakan Rakyat Anti Korupsi Flores Timur-GERTAK,
ditantang Kepala Dinas PPKAD Flotim. Jawabannya, siapa takut?
GERTAK
dalam gerakan dan aksinya mendukung nasib guru dengan Membedah Indikasi
Penggelembungan Pajak Tunjangan Profesi Guru Kab. Flotim Tahun 2012,
terus menggelinding. Setelah melakukan demonstrasi, menganalisa data dan
membeberkan data ke public, WEEKLYLINE.NET memuat
data itu secara lengkap, Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Flotim,
memberikan tantangan kepada GERTAK untuk beradu argument dan
menyandingkan data pembanding.
(baca datanya disni : http://www.weeklyline.net/ humaniora/20131126/gertak- flotim-menggugat-dengan- analisis-data.html)
Terkait
tantangan itu, GERTAK Flotim yang diwakili oleh Kornelis Basa Kopon,
Kepala Divisi Analisis Pengembangan Data dan Informasi, malah santai
menjawab, siapa takut.?? Bahkan Basa Kopon menegaskan kembali bahwa
semua realis data dan informasi yang dipaparkan ke publik adalah hasil
analisis yang dibedah berdasarkan data awal yang disampaikan oleh Dinas
PPO Kabupaten Flores Timur.
“Pertanggungjawaban hasil analisis data dengan informasi yang dipaparkan adalah ilmiah, tidak ada yang dikarang dan disulap sehingga pihak mana saja yang mempertanyakan atau membantah data dan informasi yang dipaparkan, GERTAK Flotim selalu siap mempertanggungjawabkannya,” tegas Basa Kopon.
Bahwa,
ungkap Basa Kopon, pajak penghasilan yang dikenakan kepada guru
penerima Tunjangan Profesi (TP) ada dua kelompok. Kelompok pertama guru
dengan pangkat golongan IV dengan pajak penghasilan 15% dan kelompok
kedua guru dengan pangkat golongan III dengan pajak penghasilan 5%.
Sesuai
dengan data yang disampaikan oleh Dinas PPO Kabupaten Flotim, besar
nominal dana TP guru yang sudah direalisasikan selama tiga triwulan
adalah Rp. 28.625.285.760 dipotong pajak Rp. 3.648.781.278, dari data
itu diketahui persentase pajak rata-rata yang dikenakan pada guru
penerima TP adalah 12,75%.
Analisis
matematik menjawab, untuk mendapatkan akumulasi persentase rata-rata
pajak 12,75% dari 870 orang guru penerima Tunjangan Profesi harus 674
orang bergolongan IV dan 196 orang bergolongan tiga, jika tidak demikian
maka angka persentase yang disebutkan tidak akan tercapai. Dalam
kalimat lain dapat dikatakan rata-rata guru penerima TP adalah
bergolongan IV, pada hal realitas di lapangan berkata lain. Bagaimana
menjelaskan fakta itu? Benarkah demikian?
Menurutnya,
Ramly Bapa Laot, sebagai Kadis PPKAD Kabupaten Flotim boleh membantah
dan tidak menerima data yang disampaikan oleh GERTAK Flotim bahwa jumlah
guru penerima TP berpangkat golongan IV di tahun 2012 tidak hanya 67
orang.
Pertanyaannya berapa jumlah
guru penerima TP yang berpangkat golongan empat di tahun 2012 ? Jawaban
matematiknya harus 674 orang guru yang berpangkat golongan IV sisanya
196 orang bergolongan III.
“Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa membantahnya, karena itu adalah jawaban matematik sehingga akumulasi rata-rata pajak bisa mencapai 12,75% seperti yang disosialisasikan Dinas PPO Kabupaten Flotim. Buat Gertak Flotim ini fakta yang mengagetkan, sulit diterima oleh akal sehat karena fakta di lapangan menunjukan bahwa rata-rata guru penerima TP adalah bergolongan tiga,” ungkapnya.
GERTAK
Flotim memahami bahwa semua orang berhak membantah dan memberikan
klarifikasi atas data dan informasi yang dipaparkan, akan tetapi yang
dipaparkan oleh GERTAK Flotim adalah data dan informasi yang diperoleh
dari hasil pengolahan data maka para pihak yang hendak membantah atau
memberikan klarifikasi tolong memberikan data yang akurat dengan paparan
analisis matematik yang bisa diterima.
Jangan
hanya mengatakan GERTAK Flotim menganalisis secara sepihak, data yang
dipaparkan itu tidak benar dan menantang untuk membedah kasus ini untuk
membuktikan dugaan penggelembungan.
Jika
benar semua pihak ingin menyelesaikan persoalan ini agar tidak ada lagi
polemik yang berkepanjangan yang bisa membuat anak Lewo Tanah saling
tuding dan menelanjangi, solusinya sangant sederhana.
Hanya
dengan mendefenisikan siapa saja 870 guru penerima TP pada triwulan
pertama disertakan dengan besaran gaji pokoknya, demikian juga triwulan
kedua dan ketiga, maka kita hanya butuhkan waktu satu atau dua jam
menghitung dan dapat jawaban pasti.
Semuanya menjadi terang benderang,
tidak ada lagi tanya dengan nada sumbang, tidak lagi saling tuding,
semua anak Lewo Tanah berkonsentrasi pada bidang kerjanya masing-masing
dalam kebersamaan Olah Gelekat.(Maksi Masan Kian)
AIR DIMANAKAH ENGKAU.???
WEEKLYLINE.NET_ Karena kekeringan air warga harus mengeluarkan uang sedikitnya delapan ratus ribu rupiah sebulan.
Air dimanakah engkau?
Dua
bulan sudah berlalu. Sejak bulan Oktober sampai November, warga Kota
Larantuka yang digelar Kota Reinha di Ujung Timur Pulau Flores, begitu
kesulitan mendapat air berish. Air bersih yang biasa di pasok PDAM
Kabupaten Flores Timur kering. Warga pun mengeluh. Air kering, PDAM
tenang-tenang saja.
Terhitung satu
bulan sudah untuk beberapa titik di wilayah Kota Larantuka tidak
mendapatkan pelayanan air bersih yang dikelolah oleh Perusahan Daerah
Air Minum (PDAM) kabupaten Flores Timur.
Air
yang biasanya keluar sekali dalam seminggu, untuk dua bulan terakhir
ini memang sungguh menyiksa warga sebagai pelanggan. Warga kesulitan
atas kondisi ini, karena Air merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan
sehari–hari.
Sementara, untuk ukuran
kota Larantuka, mendapat sumber air bersih lain selain dari PDAM
Flores Timur memang sungguh sulit dan harus mengeluarkan kocek yang
tidak murah.
Beberapa wilayah yang
mengalami kekeringan luar biasa adalah pada pemukiman penduduk di jalur
jalan tiga mulai dari kecamatan Puken Tobi Wangi Bao hingga sampai ke
Kelurahan Weri. Untuk Jalur Jalan Bawah di Kota Larantuka, masih
terbantu dengan sumber air dari galian sumur warga yang memang letaknya
tidak terlalu jauh dari pantai.
Fransiskus Okto, kepada WEEKLYLINE.NET, 30 November 2013 salah satu pelanggan Air Minum PDAM Flotim di
kelurahan Sarotari Tengah pun hanya mengeluh dan mengurut dada. Bahwa
Kelangkaan Air di Flotim sebenarnya diakibatkan oleh managemen perusahan
yang belum optimal. Sebenarnya air tidak susah, tetapi petugas tidak
terlalu memperhatikan apa keluhan-keluhan yang disampaikan oleh
pelanggan untuk kemudian bisa mencari alternatif solusi untuk perbaikan
pelayanan.
“Air Kita bayar mahal.
Kami untuk satu bulan bisa banyar hingga seratus Ribu Rupiah. Tapi itu
untuk membayar air yang hanya keluar kurang lebih 4 atau 5 kali dalam
sebulan. Bila kondisi seperti ini saat akhir bulan petugas dating
menagih uang, kami harus bayar apa..?” keluh Fransiskus.
Lanjut
Frans, untuk mengatyasi persoalan ini beberapa warga terpaksa membeli
dari air tangkli untuk ditampung pada bak penampungan. Tetapi sungguh,
air yang dijual itu sungguh mahal. Satu tangki ukuran 5000 liter
masyarakat harus merogo kocek sebesar 300 ribu. itupun tidak mencukupi
kebutuhan sebulan. Satu bulan bias membeli air yang dijual mobil tangki
sebanyak tiga kali.
Warga lain
yang tingal di Kelurahan Gege d an tidak mau namanya, juga berpendapat
sama. Larantuka kehabisan air seperti saat ini bukan karena sumber iar
tidak ada atau debit air menurun tetapi karena managemen pengelolaan
yang tidak baik.
“Kelangkaan Air
Minum di Flores Timur karena managemen Perusahan yang belum dikelolah
secara baik. Pelayanan air Minum di Flores Timur ada unsur ketidakadilan
dimana pada wilayah–wilayah tertentu keluarnya lancar sementara di
wilayah tertentu sangat jarang, bahkan tidak dilayani. Padahal itu jalur
PDAM,” ungkapnya.
Selain itu, pada
wilayah tertentu yang kebetulan keluarga atau kenalan dengan petugas PAM
yang sering membuka dan menutup jalur air, diwilayah itu juga air
biasanya lancar.
“Kami disini air sudah kering total, semua penampung sudah habis karena sudah satu bulan ini air tidak keluar. Setiap empat hari sekali kami harus mencari keluarga pada wilayah yang lancar airnya untuk mencuci pakaian. Sementara untuk minum kami bisa beli air Galon. Kami juga terpaksa harus menggunakan jasa pelayanan air yang dijual satu drum dengan harga duabelas ribu rupiah yang biasa dimuat dengan menggunakan mobil picup dari rumah ke rumah yang membutuhkan air,” jelasnya.
Harapan
kami untuk PDAM Flores Timur dan juga untuk Pemerintah Kabupaten Flores
Timur, kiranya kebutuhan air yang adalah kebutuhan dasar masyarakat
semoga cepat ditanggapi dan bisa ada jalan keluar mengatasi kesulitan
ini. (Maksimus Masan Kian)
SETIA PADA PERINGKAT
BUNTUT
( Refleksi Realita
Pendidikan NTT)
Oleh
Maksimus Masan
Kian,S.Pd
HASIL ujian
nasional SMA/SMK seluruh Indonesia sudah diumumkan . Untuk empat tahun
berturut-turut, NTT setia menempati urutan 33 dari 33 provinsi di Indonesia. NTT
mendapat sapaan Juru kunci karena di
provinsi NTT tercatat angka ketidaklulusan tertinggi untuk seluruh Indonesia.Kondisi
ini sungguh – sunguh memprihatinkan, Seolah-olah kegagalan menjadi tradisi
NTT.Posisi sebagai juru kunci pada hasil
Ujian Nasional merupakan momok dalam dunia pendidikan NTT. Benar bahwa ada peningkatan tahun ini, namun persentase
ketidaklulusan sebesar 5.50 persen atau 1.994 siswa yang tidak lulus dari
36.228 peserta seluruhnya,merupakan suatu prestasi yang tidak perlu terlalu dini
dibanggakan.
Sebuah
Pertanyaan reflektif, Ada apa dengan pendidikan NTT?
Persoalan Pendidikan NTT
Persentase
kelulusan yang rendah, kualitas lulusan yang meragukan, hilangnya semangat
belajar, Siswa malas datang ke sekolah
karena hilangnya motivasi,Guru malas mengembangkan diri dalam mendesain metode
– metode pembelajaean yang menarik, Sarana Prasarana disekolah tidak menunjang, Sumber buku yang minim,
Ketiadaan perpustakaan disekolah, gaji guru –guru honor dibawah upah minimal
adalah gambaran wajah buram pendidikan NTT dewasa ini.Sebelum terlambat baiklah
segenap komponen yang terkait dalam
dunia pendidikan, coba membangun komunikasi yang intens untuk mencari strategi pemecahan kondisi pendidikan
kita sekarang. Radikalisasi Pendidikan adalah bahasa yang harus berani
direalisasikan dalam membuat perubahan wajah pendidikan di NTT.
Secara umum
ada beberapa hal utama yang menjadi faktor penyebab keterpurukan pendidikan di
NTT .
Pertama Dinas
pendidikan
Dinas
pendidikan sebagai lembaganya Pemerintah belum mampu menghasilkan program atau
kebijakan yang pro peningkatan kualitas pendidikan, terbukti disekian sekolah
harus bertahan dengan kondisi fisik sekolah yang tidak memadai, fasilitas
sekolah yang terbatas, sumber - sumber buku pelajaran yang tidak tersedia, dan
sekian problem lain yang belum mampu terbaca dengan baik oleh Dinas Pendidikan.
Mestinya, Dinas Pendidikan bisa merencanakan penggunaan anggaran pendidikan
secara tepat sesuai dengan kebutuhan disekolah, Pengadaan fasilitas yang dibutuhkan oleh sekolah, Melakukan
kunjungan dan mendata aspirasi dari sekolah terkait kekurangan – kekurangan
disekolah, kemudian mampu mencari jalan keluar dalam memecahkan masalah yang
ditemukan sedini mungkin. Singkatnya bahwa kebijakan – kebijakan yang ditempuh
oleh Dinas Pendidikan, harus menjadi solusi dalam Mendongkrak kualitas pendidikan
didaerah.
Kedua Guru
Disekolah
sekolah masih banyak ditemukan guru yang
tidak berlatar belakang Pendidikan hanya karna mengatongi Akta Mengajar
(Akta IV) maka mendapat kelayakan berdiri didepan kelas, Aut put guru yang
berasal dari Universitas Terbuka (UT) semakin menambah daftar guru yang kurang
berkualitas.Selain itu banyak guru yang berijazah SMA masih ada yang mengajar
di sekolah SMA, Guru tamatan sarjana Ekonomi harus mengiakan mengajar mata
pelajaran IPA, dengan mengenal satu istilah klasik “Tiada akar Rotanpun Jadi”
ini kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Dengan gambaran kondisi seperti ini, Guru
yang adalah aktor utama dalam pembelajaran disekolah harus terus berbenah, guru harus Jelih dalam memilih metode belajar dimana harus
disesuaikan dengan karakter anak dan juga karakter materi itu sendiri, Guru
harus Memiliki sumber – sumber buku yang memadai yang mendukung kemudahan dalam
menyiapkan materi pembelajaran,
perangkat pembelajaran yang harus disiapkan secara baik, menciptakan rasa senang
dan bersahabat dengan siswa saat belajar,
memiliki orentasi pembelajaran yang jelas, Bahan ajar yang menarik dan harus
bisa bertangungjawab dalam setiap proses pembelajaran sampai tuntas.Selain itu
Perguruan tinggi juga harus mampu mendesain model pembelajaran kepada mahasiswa
di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dengan metode dan cara – cara yang
mampu menghasilkan calon guru yang handal dan menguasai pengetahuan dan
kecakapan sebagai seorang guru.Pemerintah perlu tegas dalam penertiban
universitas terbuka yang sedang marak menjadi pilihan jalan pintas dalam memperoleh
gelar sarjana prematur.
Ketiga Orang Tua Siswa
Orang tua
sebagai peletak dasar pengetahuan serta akhlak anak harusnya tetap terus
menjaga perkembangan anak sampai pada usia sekolah.Orang tua siswa kadang
dengan enteng mengatakan bahwa pembetukan karakter siswa serta penanaman ilmu
pengetahuan kepada siswa adalah mutlak tangungjawab sekolah (Baca:Guru). Sebuah
pernyataan yang secara tidak langsung telah melegitimasi penuh kepada guru
disekolah dalam tangungjawab nasip masa depan anak. Beberapa Contoh sederhana
dalam kaitan dengan tidak adannya tangungjawab orang tua dalam mendampingi anak
belajar misalnnya, Saat Guru memberikan tugas rumah kepada siswa, jarang sekali
orang tua dirumah menyempatkan diri untuk sekedar bertanya kepada siswa tentang
ada tidak tugas rumah yang diberikan oleh guru, Catatan lengkap atau tidak,
berapa nilai yang telah diperoleh, dan beberapa contoh lain yang sebenarnnya menjadi porsinya orang tua dalam mendampingi
anak belajar.
Keempat Siswa
Banyak siswa
yang gagal dalam belajar karena tidak memiliki motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa hampir tidak
memahami manfaat dan kegunaan dari belajar.
motivasi dan kebiasaan belajar siswa NTT
masih sangat rendah jika dibandingkan dengan anak – anak didaerah lain .
Pada jam sekolah banyak siswa SMA
yang berseragam keliling ditengah
pasar, nongkrong dipertokoan dan pelabuhan, dan masih banyak contoh riil
kebiasaan anak – anak kita yang senangnya bebas tanpa merasa rugi meninggalkan
sekolah, meninggalkan jam pelajaran dan meninggalkan hal – hal lain yang lebih bernilai positif bagi masa
depannya.
Dampak dari Kurangnya waktu belajar para siswa mengakibatkan tidak banyak ilmu yang diperoleh dan banyak nasehat dari guru yang begitu saja terlewatkan. ini akan membentuk siswa yang berpengetahuan dangkal dan berakhlak buruk.Kalau sudah seperti ini maka dimasyarakat sering membuat onar, disekolah sering bermasalah, sering membolos, dan pada kondisi yang mengharuskan untuk berkompetisi secara Nasional (Menghadapi UN) dengan anak – anak pada sekolah didaerah lain, jelas kita akan amat sangat terpuruk. Ketekunan siswa,keseriusan serta motivasi yang kuat adalah modal meraih sukses.Sukses dalam belajar, sukses dalam menghadapi Ujian baik secara sekolah atau secara nasional, dan sukses untuk masa depan.
Dampak dari Kurangnya waktu belajar para siswa mengakibatkan tidak banyak ilmu yang diperoleh dan banyak nasehat dari guru yang begitu saja terlewatkan. ini akan membentuk siswa yang berpengetahuan dangkal dan berakhlak buruk.Kalau sudah seperti ini maka dimasyarakat sering membuat onar, disekolah sering bermasalah, sering membolos, dan pada kondisi yang mengharuskan untuk berkompetisi secara Nasional (Menghadapi UN) dengan anak – anak pada sekolah didaerah lain, jelas kita akan amat sangat terpuruk. Ketekunan siswa,keseriusan serta motivasi yang kuat adalah modal meraih sukses.Sukses dalam belajar, sukses dalam menghadapi Ujian baik secara sekolah atau secara nasional, dan sukses untuk masa depan.
Kita tentu
tidak terus berpolemik seputar sekian faktor yang mungkin menjadi kendala dalam
peningkatan kualitas pendidikan di daerah kita,Tetapi baiklah pada titik ini,
semua komponen yang berperan pada dunia pendidikan harus lebih terbuka dalam
mengevaluasi diri dan berusaha mencari alternatif pemecahan problem secara
cepat dan tepat.Karena tanpa kita sadari Pendidikan kita di NTT semakin
terpuruk.Terpuruknya dunia pendidikan kita secara tidak langsung akan menutup
jalan bagi generasi muda kita dalam berkompetisi dilevel nasional. Mari
memulainya dengan membangun kekompakan antar komponen Pendidikan mulai dari
Dinas Pendidikan, Guru, Orang tua/ wali, dan siswa sendiri.Satukan tekad dan
semangat yang ada, Raih perubahan dan berusaha mengikis keterpurukan pendidikan
kita di NTT *(Diekspos pada Koran Lokal Mingguan SENAYAN Edisi III /Mei/ 2012 hal 6-7)
CONTOH USUL DUPAK THN 2013
CONTOH USUL DUPAK THN 2013
Nomor : Istimewa Larantuka 20 November 2013
Lampiran : 3 gabung/ Rangkap
Perihal : DUPAK. An.Maksimus Masan Kian,S.Pd
NIP : 198601092010011019
Yth. TIM
Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru
Kabupaten Flores
Timur
di-
Larantuka
Dengan
hormat,
Dengan telah terpenuhinya persyaratan masa kerja
maupun administrasi sebagai mana yang diatur dalam Permengpan@RB RI nomor : 16
tahun 2009, tanggal 10 November 2009 Perihal Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya,SKB Kemendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
maka kami usulkan saudara :
1. N A M A : Maksimus Masan Kian S.Pd.
2. N I P / Nomor seri karpeg : 198601092010
0101019. / Q 040089
3. NUPTK :
3441764666110022
4. Tempat dan Tanggal Lahir : Honihama, 09
Januari 1986
5. Jenis Kelamin : Laki - Laki
6. Pendidikan terakhir : S1 Pendidikan Biologi
7. Pangkat/Gol/Ruang / TMT : Penata Muda /
III/a. / 01-01-2010.
8. Jabatan Guru / TMT : Penata Muda /
01-12-2011.
9. Masa Kerja golongan Lama : 01 Tahun 11
bulan.
Masa
Kerja Baru : 02 Tahun 6 Bulan
10. Jenis Guru : Guru Mata Pelajaran
11.Tugas :
Mengajar Mata Pelajaran Biologi
12. Tempat Tugas :SMPS Katolik Pati Beda Lewokluok
13. Alamat Rumah : Lingkungan Kota Rowido RT/RW: 038/08
Untuk mendapatkan PAK bagi
penetapan kenaikan pangkat berikutnya bagi Yang bersangkutan.
Sebagai
bahan pertimbangan, bersama ini kami sertakan :
BAGIAN PERTAMA : TMT : 01-12-2011
s.d 01-06-2014 (5 semester)
1.
Lamp.I dan II Permenpan 84 tahun 1993 berikut lampiran bukti fisiknya.
2. FC.syah PAK lama ,
3. FC.Surat keputusan Pangkat Terakhir serta
4. FC Syah Ijazah/Akte plus transkrip nilai
(lama dan baru bila ada).
5. FC Piagam/ Surat Ketarangan
Penataran/Diklat dan
6. SK. Pembagian Tugas Guru Tahun ajaran
2009/2010 sd th 2012/2013;
7. SK.Pelaksana Kegiatan Ekstra Kurikuler.
8. SK Pelaksana tugas tambahan lain di
sekolah.
9. FC. Syah kartu Anggota/Surat Keputusan
sebagai Pengurus Organisasi Profesi keguruan atau surat keterangan sebagai Anggota
Orgnisasi Profesi keguruan.
10. FC.Syah piagam/ keterangan keiikutsertaan
dalam seminar/lokakarya dll.
11. FC.Syah Piagam penghargaan.
( 1 s.d 11 rangkap 3 )
Demikian , untuk mendapat
pelaksanaan sebagaimana mestinya,terimakasih.
Kepala
SMPS Katolik Pati Beda Lewokluok
Fransiskus X. D. Kumanireng, S.Pd
NIP: -
Tembusan
disampaikan
dengan Hormat kepada ;
1....................................................
2....................................................
3....................................................
Langganan:
Postingan (Atom)