WEEKLYLINE.NET_Mitra
Tiara, sebuah Lembaga Investasi masyarakat, yang berkedudukan di
Larantuka beberapa bulan terakhir menjadi sorotan banyak pihak.
Ihwalnya, Lembaga ini hadir dengan sejuta mimpi dan iming-iming.
Masyarakat terbuai, ibarat menawarkan ‘surga bagi masyarakat Larantuka
dan sekitarnya ternyata ‘neraka’ yang menghampiri. benarkah.???
Mitra
Tiara dikenal sebagai Sebuah Lembaga yang membuka layanan jasa
Investasi uang dengan bunga 10 % setiap bulannya kepada nasabah. Sejak
tahun 2009 Mitra Tiara di Kabupaten flores Timur, beralamat di
Lingkungan Lewowerang Kelurahan Amagarapati Kecamatan Larantuka. Awal
kehadirannya bak sebuah mujizat yang oleh kebanyakan orang mempercayai
akan membawa berkat dan keuntungan berlimpah.
Ada
senyum. Ada tawa. Awalnya baik-baik saja. Mita Tiara menepati janjinya.
Bunga 10 % tiap bulan terpenuhi. Dan nasabahpun sumringah. Semuanya
nyata adanya.
Saat itu, informasi
tentang Mitra Tiara inip-un menyebark ke pelosok. Tak pelak, beberapa
masyarakat dari kabupaten sekitar Flores Timur, misalnya Lembata,
Maumere, Ende, Bajawa bahkan samapi di Manggarai pun berdatangan untuk
menyimpan uangnya di Mitra Tiara. Hal ini membuat Mitr Tiara menjadi
lembaga yang berkembang pesat dengan nasabah kurang lebih 17.000.
Kepercayaan
masyarakat kepada Mitra Tiara juga semakin baik, paling tidak selama
tiga tahun terakhir. Terbukti jumlah uang bervariasi. Jumlah yang
pal,ing rendah adalah sepuluh juta. Ada yang menyimpan uang lima puluh
juta. Tidak tanggungtanggung ada nasabah yang menyimpan uang dengan
jumlah seratus juta bahkan lebih dari itu
Berkembangnya
Mitra Tiara ini tidak terlepas pula dari kepiawaian manager Niko Ladi
dan juga persayaratan mudah cukup dengan foto copy KTP satu Lembar, dan
uang Pokok sudah bisa diterima menjadi anggota. Para petani, Nelayan,
Tukang Ojek, Pegawai, Guru, para pengusaha, bahkan orang Bankpun menjadi
anggota Mitra Tiara..
Semua Harapan
akan eksisnya Mitra Tiara dalam sekejap waktu berbalik. Kisahnya berawal
dari Rencana Mitra Tiara menurunkan bunga tabungan menjadi 8 % dari 10
persen yang akan diberlakukan pada bulan Oktober ini. Rencana penurunan
Bunga Tabungan ini ternyata membawa dampak negative.
Banyak
nasabah juiga beberapa pihak menafsir penurunan Bunga ini berindikasi
Mitra Tiara akan pailit. Penafsiran ini membuat para nasabah menjadi
panic. Mereka lalu mendatangi kantor Mitra Tiara dan ingin mendapatkan
informasi langsung berkaitan dengan wacana yang berkembang.
Nasabah
pun semakin resah ketika pihak Mitra Tiara tidak mampu memberikan
informasi dan penjelasan terkait persoalan ini. keresahan nasabah
semakin bertambah karena nasabah yang sudah jatuh tempo penarikan bunga,
tidak bias dilayani. Keterlambatan pembayaran Bunga Oleh Mitra Toara
inipun dibiarkan tanpa penjelasan.
Pantuan Weeklyline pada
Kamis pagi tanggal 24 Oktober 2013, para nasabah masih saja membludak
walau hari itu tidak dibuka pelayanan kepada nasabah. Informasi didapat
dari salah seorang Satpam yang tidak mau namannya disebutkan, bahwa
Mitra Tiara untuk sementara tidak memberikan pelayanan karena masih
melakukan penyortiran buku nasabah yang sudah masuk tetapi belum
dibayar.
“Buku nasabah yang belum
dibayar sudah sangat banyak, sehingga kami hari ini sementara melakukan
penyortiran dan menyiapkan secara baik baru akan dibuka pelayanan
kembali pada Selasa 29 Oktober 2013. Karna selama ini kami selalu
disalahkan, maka nasabah harus juga memahami kami. Kami akan mengatur
semua ini dengan baik yang penting kita bersabar,” ungkap Satpam
tersebut.
Dua Nasabah diwawancarai weeklyline.net, Maria
Tukan Warga Kecamatan Tite Hena dan Benyamin Hugo Weter Warga Kecamatan
Demon Pagong masing-masing memberikan komentar yang hampir sama terkait
polemik berkembang tentang Mitra Tiara.
Maria
Tukan menyatakan bahwa ia memiliki simpanan sebesar 20 Juta Rupiah
“Saya baru menarik bunga dari simpanan saya sebanyak 6 kali dalam setiap
bulanya. Tanggal jatuh tempo saya pada setiap bulannya di tanggal 23
dalam bulan. Bulan Kemarin saya sudah melakukan penarikan sementara
bulan ini belum,” ungkap Weter.
Saat
ditanya bagaimana perasaan terkait gonjang ganjing polemik Mitra Tiara,
Tukan menjelaskan bahwa dia merasa aman–aman saja sembari mengikuti
perkembangan informasi.
Menurut Tukan
Keberadaan Mitra Tiara, sedikitnya sangat membantu perekonomian
keluaraga. Soal penurunan bunga Tukan berpendapat itu kebijakan lembaga
dalam mengendalikan keadaan usaha.
“Investasi uang jelas pasti ada resikonya. Kita tetap terus mengikuti Informasi yang berkembang,” ungkap Tukan.
Sementara
Benyamin Hugo Weter nasabah dari kecamatan Demon Pagong menyatakan
bahwa Ia tetap merasa nyaman dan tidak takut dengan keberadaan Mitra
Tiara.
“Simpanan saya Tidak banyak
hanya 13 Juta dan baru melakukan penarikan sebanyak 4 kali. Tanggal
jatuh tempo pengambilan bunga uang saya terjadi pada tanggal 11 dalam
setiap bulannya. Selama ini penarikan yang saya lakukan lancar lancar
saja,” ungkap Hugo Weter sembari mengungkapkan penurunan bunga dari 10%
menjadi 8% tidak berpengaruh apa-apa asal bunga bisa di ambil normal
untuk setiap bulannya.
“Mitra Tiara
memang sangat membantu Untuk biaya sekolah anak, juga usaha kecil.
sementara ini saya usaha ayam Potong dan beberapa kali bunga yang saya
tarik saya putar kembali untuk pengadaan anak ayam, pembelian pakan dan
juga perbaikan kandang ayam. Saya berharap mudah mudahan Mitra Tiara
kembali normal dan bisa membantu kita masyarakat kecil ini,” tutur
Weter. (Maksimus Masan Kian)
komentar itu penting
sebab itu katakan apa yang ingin adan katakan
katakan yang baik atau buruk
asal jangan berkata tentang SARAH dan menyinggung orang lain
EmoticonEmoticon